Bagaimana Menjadi Diri Sendiri; Bukan Orang Lain

| Senin, Juli 21, 2014 |

Roma 9:20 "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?'"

Allah tahu apa yang terbaik bagi kita, maka kita harus bersyukur menerima cara-Nya membentuk kita.
Alkitab berkata, "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" (Roma 9:20).

Kondisi Anda, dengan kuasa penuh diciptakan oleh Allah untuk mewujudkan tujuan-Nya.
Jadi, Anda tidak boleh membenci atau menolaknya.
Daripada berusaha membentuk kembali diri Anda untuk menjadi seperti orang lain, Anda harus merayakan kondisi yang telah Dia berikan hanya untuk Anda.
"Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus" (Efesus 4:7).

Cara menerima kondisi Anda adalah dengan mengakui keterbatasan Anda.
Tidak ada orang yang ahli dalam segala hal, dan tidak ada orang yang dipanggil Tuhan untuk melakukan segalanya.
Kita semua punya peranan masing-masing di dunia ini.
Paulus memahami bahwa panggilannya bukanlah untuk menaklukkan segala sesuatu atau untuk menyenangkan semua orang, tetapi untuk memusatkan perhatiannya hanya pada jemaat yang telah Allah buat untuk membentuknya (Galatia 2:7-8).
Dia mengatakan, "Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga" (2 Korintus 10:13).

Kata "batas-batas" di atas mengacu pada fakta bahwa Allah telah menugaskan kita masing-masing satu bidang atau satu lingkup layanan.
Kondisi Anda menentukan spesialisasi Anda.
Ketika kita berusaha memperluas jangkauan pelayanan kita melampaui apa yang Allah telah tetapkan bagi kita, maka kita akan tertekan.
Sama seperti setiap pelari yang diberi jalurnya masing-masing dalam perlombaan, kita juga harus secara individual "berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" (Ibrani 12:1).

Jangan iri kepada pelari di jalur sebelah Anda, tapi fokuslah menyelesaikan perlombaan Anda.
Allah ingin Anda menikmati menggunakan bentuk dan kondisi yang telah Ia ciptakan untuk Anda.
Alkitab mengatakan, "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain" (Galatia 6:4).

Iblis akan berusaha mencuri sukacita pelayanan Anda dengan beberapa cara:
menggoda Anda untuk membandingkan pelayanan Anda dengan orang lain, dan menggoda Anda untuk menyesuaikan pelayanan Anda dengan ekspektasi orang lain.
Kedua hal itu merupakan perangkap mematikan yang akan mengalihkan perhatian Anda dari melayani Allah sebagaimana mestinya.
Setiap kali Anda kehilangan sukacita pelayanan, mulailah menilik apakah salah satu dari godaan tersebut adalah penyebabnya.

Renungkan hal ini:

Menurut Anda mengapa kita begitu mudah membandingkan diri kita dengan orang lain, bahkan dalam pelayanan?
Bagaimana itu akan mempengaruhi pelayanan kita dan gereja?

Bagaimana cara Allah membentuk Anda dalam pelayanan?
Kondisi apa yang membatasi Anda?

Bagaimana Anda mengetahui hal-hal yang Allah harapkan dalam pelayanan Anda?
Apa sajakah itu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 10-12; Kisah Para Rasul 19:1-20

Allah tahu apa yang terbaik bagi hidup Anda, maka Anda harus bersyukur menerima cara-Nya membentuk Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top