Si Penakluk

| Senin, Juli 07, 2014 |

Ibrani 10:19-20 "Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,"

Bagaimana kita menaklukkan iblis?
Dalam kitab Wahyu kita diperkenalkan kepada sekelompok orang percaya yang mampu melakukan hal itu:
"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut" (Wahyu 12:11)

Mereka mengalahkannya dengan darah Anak Domba.
Jadi, jika lain kali Iblis menggoda Anda untuk berpikir bahwa Anda tidak layak mendekat pada Allah, ini nasihat saya:
Sepakati. Katakan, "Ya, kau benar. Aku tidak layak mendekati-Nya. Aku tidak pernah layak mendekati-Nya. Dan aku tidak akan pernah layak mendekati-Nya. Jalan masukku untuk datang ke hadirat-Nya bukan atas kelayakkanku, tapi pada apa yang Kristus lakukan untukku di kayu salib."

Kadang kita masuk dalam mentalitas bahwa sebagai orang Kristen, jika melakukan apa pun dengan ketaatan, maka kita bisa datang mendekat pada Allah di dalam doa.
Jika kita bangun di pagi hari, membaca empat pasal Alkitab, mengucap syukur atas makanan kita, dan berbagi iman kita pada orang lain, maka kita merasa bisa mendekati Nya.
Tapi jika keesokan harinya kita tidur dan lupa membaca Alkitab, jika kita lupa mengucap syukur atas makanan kita dan tidak berbagi iman kita, kita merasa tidak layak untuk datang mendekat kepada-Nya.

Melakukan itu semua memang penting, tapi hal yang ingin saya tekankan ialah:
Akses Anda untuk mendekat kepada Allah adalah tanpa syarat.
Jika Anda telah menjalani hidup dengan taat, maka itu bagus.
Tetapi jika Anda telah berbuat dosa, dekati Dia dan katakan, "Bapa, aku berdosa. Inilah mengapa aku butuh darah Anak Domba."

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23

Iblis akan selalu berusaha membuat Anda jauh dari Salib Allah. Namun Roh Kudus akan selalu membawa Anda mendekat ke sana.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top