Pentingnya Hati Nurani

| Senin, Juli 07, 2014 |

Ibrani 10:22 "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."

Saya punya alarm asap hipersensitif untuk mencegah kebakaran di rumah.
Ia berdering setiap saat.
Tapi saya pikir lebih baik punya alarm asap yang terlalu sensitif (peka) dibanding yang kurang sensitf.

Sebagai orang percaya, kita semua ingin memiliki hati nurani yang peka.
Rasul Paulus memperingatkan, "Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka." (1 Timotius 4:1-2)

Jika hati nurani Anda peka, maka itu bagus.
Anda tidak ingin ia hangus terpanggang, bak terkena setrika panas.

Saya pernah mendengar satu cerita tentang seorang pria yang dilarikan ke rumah sakit karena kedua telinganya terbakar parah.
Dokter berkata, "Anda harus memberitahu saya, bagaimana ini bisa terjadi?"

Pria itu berkata, "Saya sedang menyetrika kemeja, tiba-tiba seseorang menelepon saya. Saya langsung menjawabnya, tapi bukannya telepon yang saya angkat, tapi setrika itu."

"Mengerikan sekali!" kata sang dokter.
"Oke, itu menjelaskan satu telinga. Lalu bagaimana telinga yang satu lagi juga bisa terbakar?"

"Orang itu menelepon lagi."

Kita tidak ingin hati nurani kita hangus terpanggang, menjadi tumpul karena terlalu banyak berbuat dosa.
Kita ingin ia menjadi peka dan terbuka terhadap karya Roh Kudus.

Kita melihat janji ini dalam 1 Yohanes 1: "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa." (1 Yohanes 1:7)

Karena Yesus mati di kayu salib dan memenuhi permintaan kudus Allahlah, maka Anda bisa datang kepada-Nya setiap saat.
Tak peduli apa pun yang telah Anda lakukan, apabila Anda mau mengakui dosa dan meminta pengampunan-Nya, Ia akan menyambut Anda kapan saja.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 20-21; Kisah Para Rasul 10:24-48

Akui dosa Anda dan minta pengampunan kepada-Nya,maka Ia akan mengampuni dan menyambut Anda kapan saja.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top