Masalah Kesempurnaan

| Senin, Agustus 18, 2014 |

Pengkotbah 11:4 "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."

Ketika Anda belajar untuk bersantai dalam kasih karunia Allah yang memerdekakan, dan keluar dari penjara perfeksionisme, maka Anda akan menemukan tingkat sukacita baru dan kebebasan dalam hidup.
Mengapa? Karena kesempurnaan merusak hidup Anda dengan berbagai cara.

Pertama, Kesempurnaan menaklukkan gagasan awal Anda.

Apakah Anda punya suatu proyek yang belum bisa Anda mulai hingga sekarang?
Anda beranggapan, "Suatu hari aku akan mulai mengerjakannya," tapi ternyata Anda bahkan tidak bisa mengambil langkah pertama.
Salah satu alasan yang paling lumrah adalah kesempurnaan atau perfeksionisme.
Anda menunggu waktu atau keadaan yang paling tepat; sampai anak-anak lulus kuliah, atau sampai Anda mengumpulkan banyak uang.
Ketika Anda menetapkan standar yang begitu tinggi, perfeksionisme menyebabkan kelumpuhan, dan Anda tidak bisa menyelesaikan satu ide pun.

Alkitab mengatakan dalam Pengkhotbah 11:4, "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
Yang artinya, "Jika Anda menunggu keadaan yang sempurna, Anda tidak akan pernah bisa menyelesaikan apa pun."

Kedua, Kesempurnaan merusak hubungan Anda.

Tidak ada yang suka dimarahi atau dikritik sepanjang waktu.
Ini hanya membuat frustrasi dan jengkel!
Alkitab mengatakan, "Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib" (Amsal 17:9).
Perfeksionisme - keinginan untuk selalu benar - merusak banyak hubungan, sebab ia berakar dari kekhawatiran.
Para perfeksionis yang keras dan menuntut ini itu pada orang lain, juga amat keras dan menuntut pada diri mereka sendiri.

Ketiga, Kesempurnaan menghancurkan kebahagiaan Anda.

Pengkhotbah 7:16 mengatakan, "Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?"
Disini Daud tidak berbicara tentang kebenaran sejati atau hikmat.
Daud berbicara tentang perfeksionisme.
Anda dapat mengambil satu kebajikan dari perkara apa pun dan memanfaatkannya, sehingga Anda lebih bahagia.

Pengkritik terburuk hidup di dalam diri Anda, karena manusia adalah pengkritik diri sendiri yang paling jahat.
Karena kita biasanya tidak suka atau bahkan benci dengan orang-orang yang mengkritik kita, maka, jika Anda selalu mengkritik diri sendiri, apa yang diri Anda katakan tentang Anda?
Diri Anda berkata bahwa Anda tidak suka.
Anda berpikir jika Anda tidak cukup handal.
Anda berpikir bahwa dengan mengingatkan diri sendiri akan kesalahan Anda akan memotivasi Anda untuk melakukan hal yang benar.
Anda salah besar!
Itulah yang disebut perfeksionisme, dan hal itu menyebabkan Anda terus kecewa.

Hanya ada satu penangkalnya, dan itu bukan buku motivasi atau dokter.
Yang hanya bisa Anda lakukan adalah belajar untuk santai seraya menikmati kasih karunia Allah yang membebaskan itu.

Renungkan hal ini:

Keadaan sempurna yang seperti apa yang Anda butuhkan untuk membebaskan diri sehingga Anda bisa bergerak maju?

Mengapa penting bagi Anda untuk dapat bersantai di tengah- tengah pergumulan?
Apa yang dikatakan oleh orang-orang yang bukan pengikut Yesus mengenai hal ini?

Apa pikiran negatif tentang diri Anda yang perlu Anda ganti dengan janji-janji dan kebenaran Allah, tentang siapa diri Anda sebenarnya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 70-71; Roma 8:22-39

Kritikan akan bisa Anda terima jika Anda menyadari bahwa Anda tidaklah sempurna. Dengan menerima kritikan maka Anda masuk dalam kedewasaan berfikir Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top