Anda Tak Butuh Persetujuan Seseorang Untuk Bahagia

| Kamis, Oktober 30, 2014 |

Filipi 1:18 "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,"

Apa pun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda bisa bahagia apabila tidak membiarkan orang lain mengendalikan sikap Anda. 

Dalam Filipi 1:15-17, Paulus berbicara tentang empat macam orang yang mempengaruhi pelayanannya saat ia dipenjara di Kerajaan Roma. Ada beberapa orang yang dianggap sebagai kawan yang mendorongnya dalam pelayanannya, sementara yang lainnya, mengkritik, saling bersaing, atau saling bersekongkol menentang pelayanannya. 

"Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara." (Filipi 1: 15-17). 

Beberapa hal lebih cepat merampas kebahagiaan Anda, dibanding kritikan atau permusuhan. Mengapa? Karena kita semua ingin dicintai. Kita semua ingin diterima. Kita semua ingin orang lain menyukai kita.

Namun Paulus mengatakan dalam Filipi 1:18, "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,"

Anda tidak perlu persetujuan orang lain untuk bahagia. 

Anda bisa bahagia seperti yang Anda mau! Jika orang lain tak bahagia dengan Anda, itu pilihan mereka. Jika Anda belum mendapat pengakuan atau penerimaan seseorang sekarang, Anda mungkin tak akan mendapatkannya. Dan Anda hanya akan menderita jika Anda mencoba hidup hanya demi diterima oleh orang lain. 

Paulus kemudian menjelaskan dalam ayat 29 dan 30 mengapa Anda bisa bahagia apa pun yang terjadi: "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku."

Paulus mengatakan bahwa adalah hak istimewa untuk menderita ketika melakukan hal yang benar, sebab Anda bisa merasakan penderitaan Yesus saat seseorang menyalibkan Anda dan mencoba membuat Anda marah.

Apa pun yang terjadi, Anda bisa bahagia jika Anda melihat setiap masalah dari sudut pandang Allah, dan tak pernah membiarkan apa yang orang lain ucapkan atau lakukan mengontrol kebahagiaan Anda. 

Renungkan hal ini: 

Siapa yang saat ini berusaha Anda dapatkan persetujuannya? Mengapa Anda butuh pengakuan orang tersebut? 

Mengapa Allah lebih mudah menerima kita, dibanding dengan orang lain? 

Ketika Anda merasa ditentang atau dikritik, bagaimana Allah bekerja di dalam Anda dan melalui Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 48-50; II Tesalonika 3

Anda bisa bahagia kalau Anda mau, tak perlu meminta persetujuan orang lain. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top