Jangan Menyerah

| Jumat, September 11, 2015 |

2 Korintus 4:15-17 "Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."

Perbedaan antara orang-orang yang beriman dan yang tak beriman yaitu orang yang tak beriman menyerah pada saat mereka baru melihat tanda-tanda kesukaran. Orang yang beriman terus berusaha dan berusaha. Orang beriman punya tekad kuat. Orang beriman rajin. Orang beriman gigih. Orang beriman tak kenal menyerah. Anda tahu bagaimana biji kecil bisa tumbuh menjadi pohon ek yang besar? Pohon ek ini adalah hasil dari biji pohon kecil yang menolak untuk menyerah. 

Saya tidak terlalu pandai, tapi satu hal yang saya tahu pasti: Menyerah itu sesuatu yang terlalu cepat untuk dilakukan. Anda belum gagal hingga Anda menyerah, dan menyerah itu sesuatu yang terlalu dini. Allah menggunakan waktu-waktu sulit untuk menguji kegigihan kita.

Ketika kami memulai gereja Saddleback kami, saya memberi khotbah pertama saya kepada satu orang: istri saya. Dan menurutnya itu terlalu lama. Tiga puluh satu tahun kemudian, dia pun masih mengatakan khotbah saya terlalu lama!

Ketika kami mulai membentuk sebuah gereja, kami pikir kami akan mendapatkan sebuah bangunan dengan cepat. Ternyata 15 tahun berlalu tanpa bangunan. Di 13 tahun pertama, gereja kami berpindah menggunakan 79 gedung yang berbeda. Anda tahu berapa kali saya ingin menyerah? Hanya di setiap Senin pagi! Tapi saya tak kenal menyerah, sebab Allah berkata, "Rick, seandainya Aku tak akan pernah memberikanmu sebuah gedung, akankah kau akan tetap melayani-Ku?" Jawab saya, "Tentu saja!"

Gereja Saddleback telah berkembang menjadi lebih dari 10.000 jemaat sebelum kami membangun gedung pertama kami. Tentunya kami tak bisa mendirikan lalu membubarkan gereja kami yang berjumlah 10.000 jemaat setiap minggunya. Jika itu terjadi, sungguh tak akan ada kemuliaan di dalamnya, yang tersisa hanyalah kerja keras. Allah menggunakan masa-masa sulit untuk menguji ketekunan kita.

Jika Anda sedang menghadapi masa-masa sulit, maka ayat ini cocok untuk Anda: Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami (2 Korintus 4:15-17)

Allah lebih tertarik pada apa jadinya Anda kelak, dibanding dengan apa yang sedang terjadi pada Anda. Dia sering membolehkan pencobaan, kesulitan, kesengsaraan, dan masalah dalam hidup Anda untuk mengajarkan Anda tentang ketekunan, tekad, dan karakter. Bagaimana dengan masalah yang sedang Anda alami sekarang? Itu hanyalah ujian atas iman Anda. Akankah Anda terus melayani Allah saat hidup ini menyebalkan?

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6:9).

Renungkan hal ini : 

Dalam situasi apa Anda siap untuk menyerah? 

Bagaimana Anda dapat memperbaharui semangat Anda sehingga Anda memiliki kekuatan untuk bertahan dalam situasi ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 11-13; II Korintus 5

Dia mengijinkan pencobaan, kesulitan, kesengsaraan dan masalah kepada Anda untuk tujuan mulia yaitu supaya Anda tidak mudah menyerah (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top