Jangan Menyerah: Beritahu Tuhan dengan Jujur Apa yang Anda Rasakan

| Senin, Juni 11, 2018 |
Ayub 7:11 "Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku."


Tuhan dapat menangani emosi Anda – Dia yang memberikannya kepada Anda! Dia dapat menangani kemarahan, keraguan, ketakutan, pertanyaan, kesedihan, dan bahkan keluhan Anda. Jujurlah; katakan segalanya kepada Tuhan. Angkat beban itu dari pundak Anda. Keluarkan semua unek-unek Anda! Beri tahu Tuhan bagaimana perasaan Anda sejujur-jujurnya: "Tuhan, aku sakit!" 

Itulah yang dilakukan Ayub.

Ayub secara jujur ? berkata ??kepada Tuhan: "Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku" (7:11). Katanya lebih lanjut: "Apakah aku ini laut atau naga, sehingga Engkau menempatkan penjaga terhadap aku? Apabila aku berpikir: Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, maka Engkau mengagetkan aku dengan impian dan mengejutkan aku dengan khayal, sehingga aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung kesusahanku. Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja. Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat? Bilakah Engkau mengalihkan pandangan-Mu dari padaku, dan membiarkan aku, sehingga aku sempat menelan ludahku? Kalau aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan terhadap Engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa Engkau menjadikan aku sasaran-Mu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku?"(Ayub 7: 12-20).

Jika seandainya Anda adalah Allah, bagaimana reaksi Anda terhadap keluh-kesah Ayub ini? Mungkin marah? Apakah itu yang dilakukan Allah? Tidak! sebab Dia mengerti Ayub. Dia juga memahami Anda, dan Dia memahami rasa sakit Anda. Dia tidak terkejut ketika Anda berkata, "Tuhan, saya tidak suka ini. Ini kacau. Ini menyakitkan!" Menurut Anda, siapa yang menciptakan emosi itu? Menurut Anda, siapa yang memberi Anda kemampuan untuk marah dan mengungkapkan perasaan itu? Allah yang menganugerahkannya. Itulah mengapa Dia tidak pernah terkejut dengan keadaan emosi Anda.

Tuhan membiarkan Ayub mengeluarkan pergumulannya dari dadanya. Ini sebuah katarsis, semacam pembersihan agar Ayub bisa menjadi bersih dan disembuhkan.

Respon yang tepat dalam menghadapi tragedi bukanlah "tersenyum dan tabah" atau omong kosong yang saleh, tetapi sebaliknya, dengan jujur ??memberitahu Tuhan semua pergumulan Anda. Ratapan 2:19a mengatakan, "Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan,"

Ayub mempertanyakan tindakan Tuhan, tetapi dia tidak pernah berhenti untuk percaya pada-Nya. Tahukah Anda bahwa mempercayakan perasaan Anda pada Tuhan merupakan ibadah? "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,"(Ayub 1:20).

Renungkan hal ini: 
Bagaimana rasanya ketika Anda memberi tahu sahabat Anda apa yang Anda rasakan sejujur-jujurnya? 
Ketika Anda mendapati diri Anda tengah mempertanyakan tindakan Tuhan, apakah Anda terus mempercayai Tuhan, atau apakah itu malah menjadi sebuah pergumulan?
Apa bedanya, jika ada, antara melepaskan rasa frustrasi Anda kepada sahabat Anda, dengan melepaskannya kepada Allah? Apa hasilnya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ezra 1-2; Yohanes 19:23-42


Ekspresikan semua perasaan Anda. Lepaskan rasa frustrasi Anda. Tuhan bisa mengambilnya dan memberi Anda kelegaan!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top