Ketika Anda Membuat Berhala, Anda akan Berakhir seperti Mereka

| Jumat, Juni 29, 2018 |
Mazmur 115: 8 "Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya."

Setiap orang percaya pada sesuatu. Kita bahkan bisa saja membuat hal-hal yang baik - seperti perkawinan kita, keluarga kita, atau bahkan pelayanan kita di gereja - sebagai berhala kita.

Namun percaya hal-hal selain Allah dapat memberikan dampak yang menghancurkan bagi kehidupan kita. Jika kita berpikir dengan siapa kita, atau apa yang kita lakukan akan membuat kita benar-benar merasa terpenuhi, sesungguhnya kita sedang mempersiapkan diri kita untuk kekecewaan yang mendalam. Alkitab mengingatkan kita akan hal ini di dalam kitab Yeremia ketika dia berkata, "Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya" (Yeremia 10:14).

Pada kenyataannya, kita membuat berhala sepanjang waktu, dengan karier, hubungan, dan rekening bank kita. Kita bertindak seolah-olah hal-hal yang diciptakan tersebut memberi kita arti hidup.

Dan ketika kita melakukan itu, sesungguhnya kita sedang menciptakan kegagalan. Alkitab berkata, "Orang yang sibuk dengan abu belaka, disesatkan oleh hatinya yang tertipu; ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya atau mengatakan: "Bukankah dusta yang menjadi peganganku?" (Yesaya 44:20).

Alkitab berkata, "Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya" (Mazmur 115: 8). Apa pun yang paling Anda hargai dalam hidup ini, Anda akan menjadi seperti itu. Jika Anda menghargai uang, pada akhirnya Anda akan menjadi seorang materialistis. Jika Anda menghargai kesenangan, Anda akan jadi menjadi seorang hedonis. Jika Anda menghargai karya, Anda akan menjadi seorang pragmatis. Jika Anda menghargai Yesus Kristus di atas segalanya, Anda akan menjadi seorang Kristen.

Jadi, jika menempatkan hal-hal yang lain, selain Allah di posisi pertama dalam hidup kita akan mencelakakan kita, mengapa kita mau melakukannya?

Kita menginginkan dewa yang bisa kita kendalikan. Kita ingin bisa mengaturnya. Jika kita menjadikan uang sebagi tuhan kita, maka kita ingin mengendalikannya. Jika kita menjadikan orang lain sebagai dewa kita, kita ingin mengendalikan mereka. Itu membuat kita merasa lebih baik.

Tetapi kita tidak bisa mengendalikan Tuhan. Kata-Nya, "Jangan mengecilkan Aku. Jangan menyesuaikan-Ku dengan gaya hidupmu. Jangan mencoba mengendalikan-Ku."

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat orang lain mendirikan bahtera mereka yang pada akhirnya menguasai hidup mereka?
- Bagaimana bisa bahkan hal-hal yang sehat sekalipun menjadi berhala dalam hidup kita?
- Apa yang Anda butuhkan untuk melepaskan kendali Anda sehingga tidak ada bahtera dalam hidup Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 14-16; Kisah Para Rasul 9:22-43


Berhala adalah kebohongan. Tapi sayangnya, kita sulit meningalkannya, bahkan meskipun setelah itu mengecewakan kita. Dan pada akhirnya, itu akan memperbudak kita. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top