Integritas Berarti Anda Orang yang Sama Secara Pribadi Maupun di Muka Umum

| Minggu, Juli 22, 2018 |
Matius 5: 8 "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."

Ketika Anda berusaha membangun kehidupan berdasarkan nilai-nilai yang kekal, maka penting bagi Anda untuk membangun dan mempertahankan integritas atau kekudusan. Alkitab mengatakan dalam Matius 5: 8, "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."

Untuk "melihat Tuhan" berarti mengalami kehadiran Tuhan. Orang percaya yang memiliki hati yang bersih bisa merasakan kuasa Tuhan. Mereka sangat tahu tujuan Tuhan dalam hidup mereka. Mereka bisa hidup dalam damai sejahtera Tuhan. Mereka mengalami pengampunan Tuhan.

Apakah Anda ingin menjadi salah satu dari orang-orang tersebut? Di zaman ini kita jarang membicarakan tentang memiliki hati yang bersih, namun kita lebih menggunakan kata integritas. Memiliki integritas bukan berarti Anda sempurna, sebab jika demikian, maka tak ada seorang pun dari kita yang memilikinya!

Jadi, apa artinya menjadi orang yang berintegritas?
Integritas adalah satu keutuhan. 

Banyak orang menganggap hidup mereka ibarat sebuah kue, dan bagian yang berbeda dari kehidupan mereka ialah setiap potongan kue tersebut. Potongan kue ini adalah kehidupan karir saya. Ini kehidupan spiritual saya. Ini kehidupan keluarga saya. Potongan yang satu ini adalah kehidupan sosial saya. Potongan yang ada di sana itu adalah kehidupan rahasia saya - hobi menggumpulkan barang-barang, adiksi atau ketergantungan, dan hal-hal lain yang tak diketahui orang lain. 

Jika Anda membagi-bagi hidup Anda seperti itu, artinya Anda kurang memiliki integritas, sebab hidup Anda tidak utuh lagi. Integritas berarti Anda orang yang sama ketika berinteraksi dengan semua orang di dalam kata, perbuatan, dan niat Anda, tak peduli bagian mana dari kehidupan Anda yang tengah Anda hadapi. 

Integritas adalah jati diri. 

Dalam budaya Yunani kuno, para aktor dicap sebagai orang yang munafik karena mereka berpura-pura menjadi orang lain. Dari situlah kita mendapatkan kata munafik.

Ketika Anda memakai topeng sehingga Anda bisa bertingkah laku yang berbeda-beda tergantung siapa orangnya, itu memperlihatkan kurangnya integritas. Tuhan ingin Anda menjadi persis sama seperti apa yang telah Dia rancangkan atas Anda, tak peduli siapapun yang sedang melihat gerak-gerik Anda. 

Integritas adalah motivasi yang tidak dikorupsi. 

Itu artinya Anda melakukan hal yang benar, dan Anda melakukannya untuk alasan yang benar. Anda punya motivasi yang tidak bercampur dengan motif-motif lain. Anda menjadi tulus dan lugas di setiap bidang kehidupan Anda dan dengan semua orang. Anda berdoa untuk berkomunikasi dengan Tuhan, bukannya untuk ajang pamer dengan orang lain. 

Kita senang dengan yang namanya imej atau pencitraan, namun Tuhan lebih tertarik kepada integritas Anda. Kita tertaik dengan reputasi, namun Tuhan tertarik pada karakter Anda. 

"Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya" (Amsal 11:20).

Renungkan hal ini: 
- Apakah orang-orang di setiap bidang kehidupan Anda - rekan kerja Anda, teman sekelas, tetangga, anggota keluarga, dan teman Anda- semuanya menggunakan kata-kata yang sama untuk menggambarkan Anda? Mengapa atau mengapa tidak?
- Pikirkan seseorang dalam hidup Anda yang menjalankan dengan baik hidup yang berintegritas. Apa satu kebiasaan atau keputusan yang spesifik yang bisa Anda pelajari dari orang tersebut?
- Kapan Anda paling tergoda untuk lebih memprioritaskan dan menjaga reputasi Anda, ketimbang karakter Anda? Mengapa?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:12-35


Reputasi adalah apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Integritas adalah siapa diri Anda yang sejujur-jujurnya. Reputasi adalah siapa Anda di muka publik. Integritas adalah siapa Anda ketika Anda bersekutu seorang diri dengan Allah. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top