Motivasi Yang Benar Dalam Menaati Tuhan

| Selasa, Mei 07, 2019 |
Yohanes 15:14 "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu."

Anda tidak bisa berkata Anda cinta Yesus, lalu kemudian hidup seperti iblis. Anda tidak bisa berkata Anda seorang Kristen, lalu kemudian tetap menjalani kehidupan yang egois. Anda tidak bisa berkata Anda adalah pengikut Yesus, lalu kemudian memilih-milih ayat-ayat yang ingin Anda dengarkan dan mengabaikan ayat-ayat yang tidak Anda sukai. Yesus berkata bahwa Anda adalah sahabat-Nya apabila Anda menaati Dia dan perintah-perintah-Nya.

Mengapa kita harus menaati Tuhan? Orang-orang yang tidak percaya seringkali salah paham akan hal ini. Mereka berkata, "Saya tidak mau jadi orang Kristen, karena saya tidak ingin patuh pada Tuhan. Sementara kalian, orang-orang percaya patuh pada Dia karena rasa bersalah atau rasa takut atau karena kewajiban. Saya tidak mau hidup saya seperti itu." 

Mengapa kita harus menaati Tuhan? Karena Dia mencintai kita! Dia menginginkan yang terbaik untuk kita. Dia mencintai Anda tidak seperti orang lain yang pernah atau yang akan mencintai Anda. Alkitab mengatakan satu-satunya alasan ada cinta kasih di dunia ini adalah karena Allah adalah kasih. Kita taat pada Tuhan bukan karena rasa takut atau rasa bersalah atau karena kewajiban kita. Kita taat pada Tuhan karena didasarkan oleh kasih, karena Dia mengasihi kita dan telah menyelamatkan kita.

Waktu saya SMA, ada seorang teman yang mendatangi saya dan berkata, "Kau terkekang." Tanya saya, "Apa maksudmu?" Jawabnya, "Karena kau orang Kristen. Kau tidak bisa melakukan hal-hal menyenangkan seperti kami."

Saya menatap matanya dan berkata, "Saya bisa memakai semua narkoba kalau saya mau. Saya bisa dihukum rajam kalau saya mau. Saya bisa minum semua jenis alkohol kalau saya mau. Saya bisa pergi ke semua klub kalau saya mau. Saya bisa tidur dengan banyak wanita kalau saya mau. Tapi ini bedanya: Yesus sudah mengubah apa yang saya mau." Dulu saya tidak ingin melakukan hal-hal itu. Sekarang saya juga tidak ingin melakukan hal-hal itu. Memang itu kelihatannya mudah dilakukan, tapi itu hanya sensasi palsu yang memberikan kesenangan sementara. Itu mungkin kelihatannya seperti kebebasan, tapi itu tak akan bertahan lama, dan itu akan membimbing Anda pada keputusasaan; bukan kemuliaan atau pun kesenangan.

Yohanes 15: 9-11 mengatakan, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." 

Renungkan hal ini: 
- Untuk bisa mematuhi Tuhan, Anda harus tahu apa kehendak-Nya. Bagaimana Anda bisa tahu apa yang Tuhan ingin Anda lakukan?
- Bagaimana kadang Anda melihat ketaatan pada Allah membuat hidup Anda terasa dibatasi? Sebaliknya, dalam hal apa saja Anda melihat ketaatan pada Allah malah memimpin Anda pada kemerdekaan, terbebas dari belenggu dosa?
- Bagaimana para orang tua dapat mengajarkan anak-anak mereka untuk taat karena mereka cinta pada Anda, dan bukan karena rasa takut? Seperti apakah yang disebut kepatuhan atas dasar cinta kasih, dan bukan rasa takut?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 21-22; Lukas 23:26-56


Tuhan tidak ingin Anda taat pada-Nya karena Anda takut pada-Nya. Dia tidak ingin Anda menuruti-Nya karena Anda takut akan hukuman. Tuhan ingin Anda taat pada-Nya karena Anda mengasihi Dia, oleh karena kasih-Nya yang memimpin Anda pada sukacita sejati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top