Iman Bukanlah Perasaan

| Sabtu, Desember 14, 2019 |
Iman Bukanlah Perasaan

Ibrani 11:27 "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."


Ada satu pemahaman kuat dalam budaya kita, yang mau tak mau memengaruhi kita semua: Jika kelihatannya baik, lakukan saja. Tetapi ketika Anda membiarkan diri Anda dimanipulasi oleh suasana hati Anda, berarti Anda menjalani hidup dengan mengikuti perasaan Anda. Tuhan ingin Anda menjalani kehidupan yang berbeda. Dia ingin Anda hidup dengan iman, bukan dengan perasaan.

Kita tidak selalu ingin melakukan yang benar. Saya tidak tahu dengan Anda, tapi saya tidak selalu ingin berbuat baik kepada orang lain. Saya tidak selalu ingin mencuci piring dengan istri saya. Saya tidak selalu ingin membantu orang lain.

Tetapi Tuhan ingin kita merespons dengan iman, bukan dengan perasaan kita.

Orang yang sukses dalam hal apa pun pada akhirnya melakukan hal-hal yang tidak selalu mereka sukai. Seorang atlet Olimpiade tetap berlatih walau kadang ia enggan melakukannya. Seorang musisi hebat tetap berlatih bahkan ketika dia letih. Jika Anda ingin menjadi seorang tenaga pemasaran yang hebat, Anda harus rajin menelepon calon pembeli untuk menjual produk Anda.

Jika Anda ingin memperdalam hubungan dengan Tuhan, habiskan waktu dengan-Nya bahkan ketika Anda tidak ingin melakukannya. Orang-orang yang melaksanakan waktu teduh yang teratur dan konsisten dengan Tuhan tidak bertindak dengan perasaan mereka, karena setiap pagi mereka bangun pagi, mereka langsuang menghabiskan waktu bersama Tuhan. Mereka memiliki relasi yang kuat dengan Tuhan sebab mereka bangun pagi dan menghabiskan waktu membaca Alkitab dan berdoa, walaupun mereka lelah atau malas melakukannya.

Dalam Alkitab, Musa merupkan contoh bagaimana seseorang merespons dengan iman, terlepas dari apa pun yang Anda rasakan. Ibrani 11:27 mengatakan, "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."

Itulah cara Anda terus maju di dalam iman. Anda melihat yang tak dapat Anda lihat. Hanya mereka yang memfokuskan pandangannya pada Tuhan, yang dapat bertahan di tengah masa-masa paling sulit dalam hidup mereka. Hanya mereka yang melihat yang tak terlihat yang dapat melakukan yang mustahil. Percayalah dengan iman apa yang bisa Allah lakukan dalam hidup Anda, dan bersyukurlah kepada-Nya terlebih dahulu untuk cara yang akan Ia pakai untuk melakukannya.

Renungkan hal ini:
- Mengapa menjalani hidup dengan perasaan Anda punya resio?
- Perubahan-perubahan apa yang mungkin membantu Anda untuk bisa lebih konsisten menghabiskan waktu tenang bersama Tuhan?
- Apa kebenaran tentang Allah yang dapat membantu Anda bertahan di dalam iman?



Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 1:7-17; Wahyu 4


Iman itu bergerak maju, terlepas dari betapa lelahnya Anda atau berapa banyak pekerjaan yang harus Anda segera selesaikan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top