Cara Menunjukkan Iman dan Rasa Syukur dalam Pertempuran Anda

| Selasa, Maret 17, 2020 |

2 Tawarikh 20:21 "Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"

Ketika bangsa Israel dan raja mereka, Yosafat, merasa gentar karena jumlah tentara dari tiga negara musuh melebihi jumlah tentara mereka, sang raja memilih untuk tidak khawatir. Sebaliknya, Raja Yosafat memimpin umatnya untuk menyembah TUHAN dengan berbagai cara. Hari ini Anda akan melihat bagaimana mereka beribadah dengan terlebih dulu mengucap syukur kepada TUHAN atas kemenangan mereka.

Saat tiba waktunya untuk memulai peperangan dimana Israel berada di satu sisi lembah dan musuh-musuh mereka di seberang mereka, Anda mungkin berpikir tentara Israel akan bersiap mempersenjatai diri mereka dan bergerak maju ke medan pertempuran. Tetapi sebaliknya ini yang terjadi: "Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" (2 Tawarikh 20:21).

Ya, Anda tidak salah baca. Alih-alih memilih balatentara untuk memimpin medan perang, sang raja malah mengumpulkan para paduan suara.

Bisakah Anda bayangkan apa yang dipikirkan orang-orang itu ketika mereka berjalan sambil bernyanyi, tanpa diperlengkapi senjata, untuk memimpin medan perang? Bisakah Anda bayangkan apa yang dipikirkan musuh-musuh mereka?

Terlepas dari keganjilan strategi sang raja, rakyatnya tetap patuh. Para paduan suara berbaris di depan tentara, menyatakan kasih Allah yang tak berkesudahan dan mengucap syukur terlebih dahulu karena Allah akan memecahkan masalah Anda.

Begitu juga Tuhan ingin Anda menghadapi pertempuran Anda. Ketika Anda mengucap syukur kepada-Nya setelahnya, Anda menunjukkan rasa terima kasih Anda- dimana itu memang penting. Namun jika Anda mengucap syukur kepada-Nya sebelumnya, Anda menunjukkan iman Anda.

Pada ayat berikutnya, kita melihat hasil dari rencana pertempuran yang tak lazim ini: "Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah" (2 Tawarikh 20:22). Itulah pertarungan kita! Umat Allah tidak perlu angkat senjata.

Itu juga yang Tuhan inginkan dari Anda. Dia ingin Anda meletakkan senjata Anda — cara-cara yang Anda pakai untuk menyelesaikan masalah Anda sendiri— dan beriman kepada-Nya saat menghadapi musuh Anda. Kemudian, bersyukurlah kepada-Nya untuk kemerdekaan Anda, dan lihatlah dengan rasa syukur bagaimana Allah bertarung untuk Anda.

Renungkan hal ini:
- Pertempuran apa yang ada di cakrawala hidup Anda hari ini? Luangkan beberapa menit untuk berdoa di dalam iman dengan mengucap syukur kepada Tuhan terlebih dahulu karena ia telah membebaskan Anda dari musuh Anda.
- Senjata apa yang selama ini Anda pakai untuk berjuang dalam peperangan Anda yang perlu Anda letakkan hari ini?
- Kapan Anda pernah melihat Tuhan bertarung untuk Anda di masa lalu? Luangkan waktu untuk berdoa dan tunjukkan syukur Anda kepada-Nya.


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 30-31; Markus 15:1-25


Tuhan ingin Anda mengucapkan syukur terlebih dahulu karena Ia memecahkan masalah Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top