Mazmur 40: 8 "Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
Kita melanjutkan pelajaran kita dari tiga wanita bijak dalam kisah Natal. Hari ini Anda akan belajar dari Maria, seorang wanita muda yang menjadi ibu Yesus. Dia menunjukkan hikmatnya yang melebihi usianya ketika dia memilih untuk percaya pada Firman Tuhan daripada ketakutannya sendiri.
Coba bayangkan jika Anda di posisi Maria. Ia baru berusia tidak lebih dari 16 tahun ketika malaikat Tuhan memberi kabar bahwa ia akan melahirkan seorang putra — meskipun ia belum pernah menikah sebelumnya.
Lalu, siapa ayah dari bayinya? Allah.
Bayangkan semua ketakutan yang terlintas di benak Maria.
Pertama, ada ketakutan akan cibiran: "Bagaimana aku akan memberi tahu ibuku?"
Kemudian, ada ketakutan akan ketidakmampuan: "Bagaimana mungkin aku mampu menjadi ibu dari putra Allah?"
Dan, tentu saja, dia dihadapkan dengan ketakutan akan perubahan: "Apa yang akan terjadi dengan hidupku?"
Anda tidak bisa menyalahkan Maria karena ia takut.
Tetapi malaikat itu memberi tahu Maria: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37).
Maria tahu benar tentang Firman Tuhan. Di dalam kitab Lukas dikatakan bahwa ia menyanyikan sebuah lagu yang berisi sekitar 10 ayat dari Perjanjian Lama. Dia mengenal Alkitab dengan baik sehingga dia bisa menggubah sebuah lagu pada saat itu juga.
Maka, ketika malaikat itu menjumpainya, Maria merenungkan dalam hatinya semua hal yang ia tahu tentang Allah melalui Firman-Nya: "Allah mengasihiku. Allah memilihku. Allah bersamaku. Tak ada yang mustahil bagi Allah. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Maria pun memilih untuk percaya sepenuh hati pada Firman Tuhan. Katanya: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
Dengan hikmatnya, Maria berserah kepada kehendak Allah. Dia sama seperti Raja Daud, yang berkata: "Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku" (Mazmur 40: 8).
Orang yang berhikmat berkata, "Apapun yang Tuhan inginkan dengan hidupku, aku ikut. Aku mungkin tidak memahaminya, tapi aku akan melakukan kehendak-Nya."
Alkitab berkata, "Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Lukas 2:19).
Saat ini, di musim Natal ini, dunia mungkin tampak semakin tidak jelas dari biasanya. Tetapi Allah ingin Anda menjadi orang yang berhikmat dengan lebih percaya pada kebenaran Firman-Nya, ketimbang pada ketakutan Anda.
Renungkan hal ini:
- Cara apa yang paling merusak yang pernah Anda lakukan untuk mengatasi ketakutan dalam hidup Anda?
- Apa saja ketakutan terbesar yang sedang Anda hadapi saat ini?
- Apa yang diajarkan Alkitab tentang ketakutan tersebut?
Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 9; Wahyu 14
Allah memberkati Maria sebab ia memilih untuk percaya pada Firman Tuhan daripada pada ketakutannya. Allah pun ingin Anda melakukan hal yang sama.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
http://cpgpray.com/share/02/10472
CPGpray tersedia di iOS dan Android,
Download di http://www.CPGpray.com
Kita melanjutkan pelajaran kita dari tiga wanita bijak dalam kisah Natal. Hari ini Anda akan belajar dari Maria, seorang wanita muda yang menjadi ibu Yesus. Dia menunjukkan hikmatnya yang melebihi usianya ketika dia memilih untuk percaya pada Firman Tuhan daripada ketakutannya sendiri.
Coba bayangkan jika Anda di posisi Maria. Ia baru berusia tidak lebih dari 16 tahun ketika malaikat Tuhan memberi kabar bahwa ia akan melahirkan seorang putra — meskipun ia belum pernah menikah sebelumnya.
Lalu, siapa ayah dari bayinya? Allah.
Bayangkan semua ketakutan yang terlintas di benak Maria.
Pertama, ada ketakutan akan cibiran: "Bagaimana aku akan memberi tahu ibuku?"
Kemudian, ada ketakutan akan ketidakmampuan: "Bagaimana mungkin aku mampu menjadi ibu dari putra Allah?"
Dan, tentu saja, dia dihadapkan dengan ketakutan akan perubahan: "Apa yang akan terjadi dengan hidupku?"
Anda tidak bisa menyalahkan Maria karena ia takut.
Tetapi malaikat itu memberi tahu Maria: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37).
Maria tahu benar tentang Firman Tuhan. Di dalam kitab Lukas dikatakan bahwa ia menyanyikan sebuah lagu yang berisi sekitar 10 ayat dari Perjanjian Lama. Dia mengenal Alkitab dengan baik sehingga dia bisa menggubah sebuah lagu pada saat itu juga.
Maka, ketika malaikat itu menjumpainya, Maria merenungkan dalam hatinya semua hal yang ia tahu tentang Allah melalui Firman-Nya: "Allah mengasihiku. Allah memilihku. Allah bersamaku. Tak ada yang mustahil bagi Allah. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Maria pun memilih untuk percaya sepenuh hati pada Firman Tuhan. Katanya: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
Dengan hikmatnya, Maria berserah kepada kehendak Allah. Dia sama seperti Raja Daud, yang berkata: "Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku" (Mazmur 40: 8).
Orang yang berhikmat berkata, "Apapun yang Tuhan inginkan dengan hidupku, aku ikut. Aku mungkin tidak memahaminya, tapi aku akan melakukan kehendak-Nya."
Alkitab berkata, "Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Lukas 2:19).
Saat ini, di musim Natal ini, dunia mungkin tampak semakin tidak jelas dari biasanya. Tetapi Allah ingin Anda menjadi orang yang berhikmat dengan lebih percaya pada kebenaran Firman-Nya, ketimbang pada ketakutan Anda.
Renungkan hal ini:
- Cara apa yang paling merusak yang pernah Anda lakukan untuk mengatasi ketakutan dalam hidup Anda?
- Apa saja ketakutan terbesar yang sedang Anda hadapi saat ini?
- Apa yang diajarkan Alkitab tentang ketakutan tersebut?
Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 9; Wahyu 14
Allah memberkati Maria sebab ia memilih untuk percaya pada Firman Tuhan daripada pada ketakutannya. Allah pun ingin Anda melakukan hal yang sama.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
http://cpgpray.com/share/02/10472
CPGpray tersedia di iOS dan Android,
Download di http://www.CPGpray.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar