Sentuhan Hati Kamis, 12 November 2009

| Kamis, November 12, 2009 |

Berdoa Dengan Otoritas

I Raja-Raja  18:19-39

        Tuhan memberi hak istimewa pada anak-anakNya untuk memanggil namaNya atas segala yang mereka perlukan dan lebih daripada itu, Ia berjanji untuk meresponi. Ia pun memberikan hak kepada kita untuk meminta kepadaNya demi kepentingan orang lain. Firman Tuhan mengatakan kepada kita bahwa doa orang yang benar sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16).

  Untuk menjadi benar dalam pandangan Bapa, kita harus menerima keselamatan yang ditawarkanNya. Sebelum penebusan, kita adalah orang-orang yang berdosa dan berada di bawah penghakimanNya (Efesus 2:1, 3). Melalui iman kepada Kristus sebagai Juruselamat kita, kita dijadikan baru dan dinyatakan kudus dalam pandanganNya. Kemudian, agar permohonan kita memiliki kuasa dan efektif, permohonan itu harus seturut dengan kehendakNya (I Yohanes 5:14-15). Kunci untuk membuat permohonan yang selaras dengan rancanganNya adalah dengan mengenal karakter dan prioritas Bapa.

  Elia adalah contoh yang baik dari seseorang yang berdoa dengan otoritas. Tuhan mengutusnya untuk berperang melawan Raja Ahab yang fasik dan 450 nabi Baal. Ini merupakan konflik spiritual untuk membuktikan siapakah Allah yang sejati – Baal atau Tuhan Israel. Senjata Elia adalah pengetahuannya akan rancangan Bapa dan otoritas doa yang ia miliki sebagai nabi Allah. Permintaannya, yang dibuat di hadapan musuhnya, sesuai dengan kehendak Tuhan – bahwa Yehovah akan membuat diriNya diketahui (I Raja-Raja 18:37). Dan ketika Tuhan meresponi doa Elia, orang-orang menyatakan, “Tuhan, Dialah Allah!” (ayat 39).

   Apakah Anda anak Allah? Jika ya, Anda dapat berdoa dengan kuasa spiritual dengan memastikan bahwa permintaan Anda seturut dengan kehendakNya.

 

 
 -------------------------------------------- No virus found in this message. This email has been scan by Cisco Ironport.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top