Tomas Yang Skeptis

| Sabtu, Juni 09, 2012 |
Yohanes 20:28 "Tomas menjawab Dia: 'Ya Tuhanku dan Allahku!'"
__________________________________________

Jika kita berpikir tentang murid Yesus yang bernama Tomas, satu kata akan muncul di benak kita: ketidakpercayaan.
Tetapi akan lebih tepat jika kita menyebutnya sebagai orang yang ragu-ragu (skeptis), ketimbang tidak percaya.
Dan bersikap skeptis bukanlah selalu hal yang buruk.

Orang berkata bahwa bersikap skeptis adalah langkah awal menuju keyakinan.
Bersikap skeptis bukan selalu menjadi pertanda jika seseorang berbuat salah, tetapi mungkin hanyalah pertanda jika ia sedang berpikir.
Dan sejujurnya, menurut saya beberapa orang Kristen dapat menggunakan sedikit lebih banyak sikap skeptis dalam dirinya, karena terkadang kita terlalu cepat percaya pada seseorang atau sesuatu yang tiba- tiba datang kepada kita.

Tomas hanya ingin mengenali dirinya sendiri.
Dia tidak hidup dari keimanan orang lain, dan itu merupakan sesuatu hal yang mengagumkan.
Tentu kita tahu jika Tomas juga merindukan bertemu dengan Yesus ketika Ia menampakkan diri pada para murid yang lain.

Maka saat mereka melihat Tomas dan memberitahu apa yang terjadi, dia berkata, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali akau tidak akan percaya." (Yohanes 20:25)

Beberapa hari kemudian, Tomas datang menemui para murid.
Dan tebak siapa yang datang? Yesus.
Ia mengajak Tomas untuk melihat dan meraba luka-Nya.
Namun kemudian Tomas menolak, dan berseru,'Ya Tuhanku dan Allahku!"
Dari kisah ini, terlihat jika Tomas sebenarnya bukanlah seseorang yang tidak percaya.
Dia percaya saat diperlihatkan fakta-fakta.
Tomas yang skeptis adalah orang yang percaya.

Dalam kesempatan jauh sebelumnya, Yesus berkata kepada para murid bahwa Ia ingin pergi ke Betani karena kematian Lazarus, dan mereka berpikir jika nyawa-Nya dalam bahaya (Yohanes 11:16).
Namun Tomas berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." (Yohanes 11:16)
Tomas rela mengabdikan hidupnya demi iman, dan memang benar sebab menurut sejarah gereja, dia mati sebagai seorang martir.
__________________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 32-33; Yohanes 18:19-40
__________________________________________

Rasa ketidakpercayaan Tomas ternyata membawa Dia rela mati demi mengabdikan hidupnya untuk Tuhan, bagaimana dengan Anda dan saya? apakah terus hidup dalam ketidakpercayaan kepada Tuhan?
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

__________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top