RENUNGAN, Selasa 06 Januari 2009

| Selasa, Januari 06, 2009 |

Berdamai Dengan Tuhan

Filipi 4:6-7

Seperti apa kehidupan Anda sekarang? Mungkin menurut Anda, semuanya dalam keadaan yang baik. Tetapi kita semua tahu, penderitaan dapat datang kapan saja. Seperti badai yang melanda, tidak terduga dan tidak diharapkan. Jadi bagaimana kita dapat menjaga damai sejahtera dan keseimbangan rohani ketika pencobaan menerpa? Jawabannya ialah dengan memiliki hubungan yang dekat dengan Yesus Kristus. Damai sejahtera yang tidak tergoyahkan tersedia bagi setiap orang yang mengarahkan hatinya kepada Tuhan.

Ketika penderitaan menerpa, suatu hal yang wajar kita bertanya mengapa dan bagaimana hidup ini jadinya. Tetapi respon kita seharusnya berpaling kepada Dia yang memberikan penghiburan dan perlindungan. Dialah satu-satunya yang memperlengkapi kita untuk mengatasi masalah kita. Tuhan tidak pernah menghendaki kita menjadi kuat dengan kekuatan kita sendiri; Ia menghendaki kita untuk mencari keberanian, pengharapan dan kekuatan di dalam Dia dan FirmanNya. Ketika kita berada di bawah tekanan, kita semua menginginkan kelegaan dari rasa kuatir. Salah satu langkah pertamanya ialah menyadari arti kekuatiran itu sendiri. Saat kita gelisah, kuatir dan takut, timbul perasaan ragu dan bingung dan dapat membuat kita tidak berdaya. Saat kita menyerah kepada ketakutan, kita kehilangan fokus rohani kita. Kunci untuk mengalahkan kekuatiran hanya dengan diam dalam hadirat Tuhan.

Menerima kehendak Tuhan serta keterbatasan yang Ia tempatkan dalam situasi yang demikian (I Korintus 10:13) akan menolong kita untuk menghilangkan kekuatiran. Karena itu, izinkan Ia untuk memberikan kepada Anda seturut dengan waktuNya yang sempurna. Ingat, Ia mengasihi Anda dan Dialah yang memegang kendali, meskipun sepertinya sudah tidak ada harapan. Bila Anda menerima hidup sebagai suatu anugerah dariNya, maka Anda akan senantiasa mengarahkan pandangan Anda kepada Yesus. Disana Anda akan menemukan kasih, anugerah, pengampunan dan pengharapan, damai dan perlindungan yang abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top