Sentuhan Hati Jumat-Senin, 1 - 4 Januari 2010

| Senin, Januari 04, 2010 |
01 – Januari 2010 / Jumat

Doa Yang Dijawab      

Matius 7:7-11

       Dalam FirmanNya, Bapa mengatakan kepada kita untuk senantiasa berdoa (I Tesalonika 5:17). Dan Ia berjanji bahwa ketika kita meminta, kita akan menerimanya (Lukas 11:9). Akan tetapi, seberapa sering kesunyian tampaknya menjadi jawaban dari permohonan doa kita?

      Tuhan tidak akan berkata kepada kita untuk berdoa bila Ia tidak akan meresponnya. Malah, Ia menyatakan, bapa manapun yang mengasihi anak-anaknya akan memberikan apa yang mereka perlukan dan apa yang baik bagi mereka (ayat 11-13). Sebagai Bapa surgawi kita, Ia akan menyediakan lebih banyak lagi. Namun bila kita ingin Tuhan meresponi doa, kita harus memenuhi 3 syarat penting.

   Pertama, kita harus memiliki hubungan yang benar dengan Yesus Kristus dengan mempercayaiNya sebagai Juruselamat kita. Namun beberapa orang memilih untuk hidup tidak saleh bahkan setelah menerima keselamatan. Firman Tuhan menyatakan, "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar" (Mazmur 66 : 8). Ini bukan berarti kita tidak pernah boleh membuat kesalahan – Tuhan mengerti kelemahan kita. Namun kita harus bertobat dari segala dosa yang kita tahu dan menghindari untuk melakukannya lagi.

   Kedua, kita harus membuat permohonan yang benar. I Yohanes 5:14 mengingatkan kita untuk meminta seturut dengan kehendak Tuhan. Dengan kata lain, kita dapat mengatakan apa yang menjadi keinginan kita selagi menaruh pengharapan kita di dalam Dia. Sesuai dengan berjalannya waktu, keinginan-keinginan tertentu akan kehilangan daya tariknya atau memberikan teguran kepada hati kita.

   Ketiga, kita harus berdoa secara spesifik dan dengan penuh keyakinan. Bila kita memiliki permohonan yang selaras dengan kehendakNya, kita dapat merasa yakin bahwa Ia akan menjawabnya.

   Saat Anda berdoa, mintalah Dia menunjukkan sesuatu yang mungkin menghalangi jawaban doa dariNya.

02 – Januari 2010 / Sabtu
Doa Yang Efektif       

Markus 11:24-25

          Yohanes 14 : 14 berbunyi, "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya".  Terkadang orang menafsirkan ayat ini bahwa segala permohonan yang diakhiri "dalam nama Yesus, amin" secara otomatis akan dikabulkan.

         Mendasarkan keseluruhan konsep doa kita hanya pada satu ayat saja akan menuntun kepada persepektif yang tidak sepenuhnya benar. Penting juga untuk memperhatikan …

         Persekutuan kita dengan Tuhan. Agar Tuhan mendengar dan menjawab doa kita, pertama-tama kita harus diselamatkan dari dosa kita melalui penebusan darah Yesus. Begitu kita percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat kita, Tuhan akan mendengarkan kita hanya bila kita berjalan dalam kebenaran di hadapanNya. Tentu saja, Ia mengerti akan kelemahan kita dan tidak mengharapkan kesempurnaan. Tetapi bila secara sadar kita terus berbuat dosa dan tidak mau bertobat, Ia tidak akan mau mendengar.

   Permintaan kita. Bagi beberapa orang, mengakhiri doa dengan "nama Yesus, Amin" tampak seperti kata-kata yang ampuh, tapi tidak ada yang mampu memaksa tangan Tuhan untuk bekerja. Namun demikian, perkataan ini harus berasal dari motivasi hati yang benar; keinginan untuk hanya meminta hal-hal yang konsisten dengan karakter Yesus. Ketika kita meminta, kita harus berdoa dengan iman, percaya bahwa Tuhan itu sanggup dan akan melakukan apapun yang menjadi kehendakNya. Dan kita harus siap untuk menundukkan keinginan kita di bawah kehendakNya.

   Motivasi kita. Tuhan tidak akan menjawab ya terhadap doa yang menyakiti hati kita maupun maksudNya. Ketika kita membawa permohonan kita di hadapanNya, sangat penting untuk memeriksa motivasi kita. Apakah tujuan kita itu untuk memuliakan Tuhan dan agar orang lain melihatNya di dalam diri kita? Atau itu merupakan motivasi kita yang sifatnya egois, serakah dan tidak tulus?

   Bapa surgawi meminta kita untuk berdoa. Dan Ia akan menjawab bila hati kita murni.

03 – Januari 2010 / Minggu
Keputusasaan  Apakah Itu?      

Yosua 1:7

   Oleh karena kita menggangap emosi dan perilaku tertentu itu tidak berbahaya, kita tidak terlalu memperhatikannya. Malah, kita menganggap beberapa sikap itu begitu "normal" karena kita beranggapan setiap orang juga merasakannya dari waktu ke waktu. Namun demikian, bila kita melihat apa yang ada di bawah permukaannya, kita akan mendapati ada bahaya yang tersembunyi. Situasinya berbeda dari apa yang tampak di permukaan. Salah satu contoh yang baik adalah keputusasaan.

       Banyak orang melihat keputusasaan dan kekecewaan sebagai hal yang sama, namun itu adalah konsep yang salah. Kekecewaan adalah suatu respon emosional terhadap pengharapan yang tidak terjadi, sedangkan keputusasaan adalah buah busuk yang dihasilkan dari kekecewaan yang tidak terselesaikan.

   Oleh karena kita tidak dapat mengalami kesuksesan yang sempurna setiap kali kita mencoba sesuatu, maka tidak mungkin kita dapat menghindari semua kekecewaan yang ada dalam hidup. Namun demikian, kita dapat menghindari keputusasaan; itu adalah suatu pilihan yang kita buat ketika kita memutuskan apakah kita akan membiarkan kekecewaan itu menghancurkan keyakinan kita atau tidak.

   Dan itulah tepatnya arti keputusasaan – keyakinan yang sudah sepenuhnya hilang, suatu perasaan cemas, dan hilangnya motivasi berkenaan dengan sesuatu yang memberikan kepuasaan dan tujuan hidup. Berputusasa berarti tidak memiliki keteguhan hati sama sekali.

   Dapatkah Anda melihat betapa ini merupakan suatu masalah yang besar bagi orang Kristen? Alkitab memanggil kita untuk menjadi kuat dan berani, percaya kepada Yesus Kristus untuk segala hal yang kita perlukan. Bila Anda tidak memiliki keteguhan hati seperti ini, hal pertama yang Anda harus lakukan adalah meminta Tuhan untuk menghilangkan rasa takut dan untuk mengingatkan Anda akan kuasaNya yang besar.

04 – Januari 2010 / Senin
Allah Sumber Segala Penghiburan   

Yesaya 40:1-31

Kita mengalami sakit pada tubuh karena luka atau penyakit. Kita pun menderita secara emosional oleh karena kehilangan pekerjaan, dikhianati teman, kematian orang yang dikasihi dan alasan-alasan lainnya.

  Apa yang Anda lakukan ketika kesukaran menerpa? Kebanyakan orang akan berpaling ke cara tercepat untuk mengakhiri rasa sakit mereka, sekalipun itu bukan pilihan yang bijaksana. Namun hanya ada satu jawaban yang pasti untuk luka hati dan kesukaran yang Anda alami, Dialah Tuhan yang Mahakuasa.

  Nabi Yesaya memberitakan pesan yang keras mengenai teguran namun ia juga menyampaikan hati Tuhan yang lembut bagi umatNya. Dalam Yesaya 40, ia menggambarkan sifat karakter Allah yang kita layani. Kita dapat datang kepada Bapa dengan keyakinan bahwa Ia sanggup mengatasi segala masalah yang kita hadapi – dan Ia rindu untuk menolong kita mengatasinya. Tuhan berjanji untuk menghibur kita dalam segala situasi dan keadaan dalam hidup ini.

  Kata apa saja yang menggambarkan Allah yang Mahakuasa, yang menyebut diriNya sang Penghibur kita?

  Kekal: Ia tidak memiliki awal dan tidak pernah berakhir. Berdaulat: Tuhan memegang kendali atas segala keadaan. Gembala: Ia memelihara dan menjaga kita dengan sabar, sebagaimana gembala yang menjaga kawanan domba. Mahatahu: Tuhan mengetahui segala sesuatu, sehingga segala keadaan kita tidak pernah menjadi hal yang mengejutkan bagiNya. Mahakuasa: Ia memiliki segala kuasa untuk menolong dan kita tidak perlu kuatir bahwa Ia akan kehabisan energi untuk memenuhi kebutuhan kita.

  Apakah Anda sedang bergumul untuk menjalani hidup Kristiani dengan kekuatan Anda sendiri? Mintalah Bapa untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana caranya mempercayai Dia untuk bekerja melalui Anda. KuasaNya yang luar biasa tersedia saat Anda belajar bagaimana bersandar pada "Allah sumber segala penghiburan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top