Bertanya Mengapa

| Senin, Februari 18, 2013 |
Habakuk 2:1 "Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku."

Belum lama ini, seorang wanita yang telah kehilangan seorang anaknya berkata kepada saya, "Greg, aku hanya bisa bertanya, 'Kenapa? Kenapa?'"
Lalu dia berkata,"Apakah salah jika aku bertanya mengapa?"
Saya menjawab, "Saya rasa Anda tidak salah. Anda bisa bertanya apa pun pada-Nya. Yesus pernah bertanya: 'Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'"
Tetapi saya menambahkan, "Jangan selalu mengharapkan jawaban. Karena jika akhirnya Tuhan menjawab, saya tidak tahu apakah Anda benar-benar akan menyukai jawaban-Nya."

'Kenapa? Kenapa?'
Bagaimana jika Tuhan benar-benar menjawab pertanyaan itu?
Ini terjadi pada Habakuk.
Dia bertanya kepada Allah mengapa beberapa hal terjadi.
Ia merasa jika perkara-perkara itu terasa tidak masuk akal baginya.
Allah pun berkata, "Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan." (Habakuk 1:5)

Habakuk pada dasarnya menjawab, "Cobai saja aku Tuhan."

Dan ketika Allah memberitahunya, Habakuk pun tidak senang dengan jawaban-Nya.
Dia tidak sependapat dengan-Nya.

Tuhan bisa memberitahu kita mengapa.
Tapi kita tidak akan pernah bisa memahaminya sampai kita ada di surga dan melihat hal itu sebagaimana adanya.
Jadi, mungkin ketimbang bertanya mengapa, lebih baik kita bertanya, "Apa?" seperti halnya kita bertanya, "Apa yang Engkau ingin aku lakukan?"

Yang Tuhan ingin Anda lakukan adalah berseru kepada-Nya.
Ketika orang datang kepada saya, menderita sengsara, meminta sebuah jawaban, saya hanya bisa berkata, "Saya tidak punya jawaban. Tapi ini yang bisa saya katakan: Berbaliklah pada Allah. Bersandarlah pada Yesus. Berpengangalah pada-Nya. Berdoalah."

Suatu hari, semua 'mengapa' akan terjawab.
Dan sampi saat itu tiba, semuanya adalah tentang 'kepada siapa' dan 'apa'.
Dalam arti, hal yang penting pada saat ini adalah kepada siapa kita berpaling, dan apa yang kita perbuat dalam menghadapi pergumulan.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 23-24; Markus 1:1-22
____________________________________

Jadi, ketika badai persoalan datang, jangan lari dari Tuhan, berpalinglah kepada-Nya
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top