Kesempatan Terakhir

| Minggu, Februari 17, 2013 |
Lukas 23:43 "Kata Yesus kepadanya: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'"

Berbicara tentang berada di tempat dan di waktu yang tepat, pencuri yang ada di sebelah Yesus pada saat penyaliban, boleh dikata, hidupnya sedang ada di ujung tanduk.

Awalnya, kedua penjahat yang disalibkan ini telah bergabung dengan orang banyak untuk menghujat-Nya.
Tapi salah satu dari penjahat ini tersadar, dan menegur yang lain: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah" (Lukas 23:40-41)

Lalu penjahat itu pun berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (Lukas 23:42)
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43)

Bukankah satu perasaan yang menakjubkan, ketika Anda mengatakan sesuatu pada seseorang tapi orang itu tidak mengerti... tidak mengerti.. tetap tidak mengerti, dan lalu suatu hari mereka tiba-tiba memahaminya.
Kadang-kadang kita harus merenung jika seandainya perkataan itu ditujukan bagi diri kita sendiri.
Itulah yang terjadi dengan salah satu penjahat yang disalibkan bersama Yesus.
Kebenaran tentang siapa Yesus, akhirnya menyadarkan dirinya.
Sebenarnya Pilatus membantu sedikit, sebab ia benar-benar menulis sebuah saluran penginjilan yang sangat efektif dalam bentuk tanda yang dipakukan di atas kepala Yesus.
Bunyinya, "Inilah raja orang Yahudi" (Lukas 23:38)

Maka inilah pria yang disalibkan bersama Yesus.
Dia meresapi, menyaksikan, dan mendengar kata-kata Allah kita.
Kata-kata itu bergema di dalam hatinya yang mengeras, yang kemudian menyentuhnya untuk percaya pada Yesus di tempat itu, pada saat itu juga.

Dua orang melihat dan mendengar hal yang sama, namun salah satunya percaya dan yang lainnya tidak.
Keduanya melihat sebuah contoh yang sempurna dan tidak bercacat dari Kristus.
Keduanya tengah sekarat dan memerlukan pengampunan.
Namun, salah satunya tiada dengan cara yang sama seperti hidupnya: mengeras dan acuh tak acuh.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 21-22; Matius 28
____________________________________

Pada hari-hari terakhir dalam kehidupan ini masih ada kesempatan untuk kita bertobat dan memperbaiki diri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top