Bersedia Mengambil Resiko

| Kamis, Mei 16, 2013 |
Kisah Para Rasul 3:6-7 "Tetapi Petrus berkata: 'Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!' Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu."

Ketika Petrus melihat seorang laki-laki lumpuh yang sedang duduk di pintu gerbang Bait Allah dan berkata, "Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6), sesungguhnya Petrus sedang mengambil langkah besar dalam imannya.
Tidak ada rencana cadangan.
Jikalau setelah itu, orang lumpuh tersebut tidak sembuh, maka situasinya mungkin akan menjadi lebih buruk.

Namun iman bukanlah iman jika tanpa risiko.
Iman adalah sesuatu yang hidup, yang membuat kita gelisah, dan yang tidak bisa kita berhenti operasikan.
Iman tidak memiliki pintu belakang.
Tidak ada jaring pengaman.

Ini mungkin salah satu alasan mengapa Tuhan memakai orang-orang muda dengan begitu kuatnya.
Mereka bersedia mengambil resiko.
Seiring dengan bertambahnya usia, kita menjadi lebih berhati-hati.
Kenapa?
Sebab kita telah mendapat banyak pengalaman dalam hidup, dan banyak hal tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan.
Akibatnya, kita menjadi sedikit lebih berhati-hati.
Tapi ketika kita masih muda, kita bersedia mengambil resiko.
Kita bersedia mencoba.
Oleh karena itu, hal-hal besar yang Allah lakukan adalah sering melalui orang-orang muda.

Ketika saya membangun gereja kami, saya baru berusia 19 tahun.
Saya tidak tahu apa yang sedang saya lakukan, tapi lebih baik tidak tahu daripada tahu dan akhirnya menjadi khawatir.
Saat itu saya tanpa ragu menjalaninya dengan percaya bahwa Tuhan bisa memampukan pekerjaan apapun.
Tapi seiring bertambahnya usia, kita menjadi lebih berhati-hati dan memiliki ketakutan tertentu.
Lalu bagaimana jika kita gagal?
Kita mungkin akan merasa seperti para pesimis yang berkata, "Jika pertama kali kamu gagal, hancurkan semua bukti yang mengatakan kamu sudah pernah mencoba."
Di saat Anda gagal, di saat itulah iman masuk ke dalam hidup Anda.

Tapi biarkan saya bertanya: Bagaimana jika Anda berhasil?
Apakah Anda bersedia mengambil risiko untuk Kerajaan Allah?
Apakah Anda bersedia memulai percakapan tentang Kristus dengan orang lain?
Apakah Anda bersedia mendoakan seseorang?
Apakah Anda bersedia untuk percaya bahwa Allah bisa bekerja melalui Anda?
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 22-23; Yohanes 4:31-54
____________________________________

Di saat Anda gagal, di saat itulah iman masuk ke dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top