Bukan Akhir

| Senin, Juli 22, 2013 |
Yesaya 64:4 "Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian."

Surga adalah kesempatan untuk mengembangkan dan mewujudkan impian kita lebih besar dari apa yang kita impikan di muka bumi ini.
Jika kita tidak mencapai sesuatu di bumi, maka impian kita masih bisa diwujudkan kemudian.

Hal ini penting untuk disadari karena ada orang-orang yang menjalani kehidupan yang sangat sulit.
Ada orang-orang yang hidupnya singkat.
Saya rasa tidak ada yang lebih memilukan selain kehilangan anak kita, atau orang-orang yang masih muda lebih dahulu meninggalkan kita, yang menurut kita, belum waktunya mereka pergi.

Namun Allah berjanji untuk membalasnya.
Allah berjanji untuk menggantinya.
Kematian bagi orang Kristen bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan merupakan kelanjutan kehidupan di tempat lain.

Kita akan hidup kekal selamanya, sebab kita telah menderita untuk sementara di bumi ini.
Kita memikirkan sekarang, tapi Allah memikirkan masa depan.
Saya memikirkan hal duniawi, tapi Allah memikirkan kekekalan.
Saya memikirkan hal yang membahagiakan saya, tapi Allah memikirkan hal yang membuat saya hidup kudus.
Dia melihat gambaran besarnya.

Jadi dalam rancangan dan tujuan Allah ini, mungkin ada hal-hal yang telah saya lalui yang sampai sekarang tidak masuk akal saya.
Tapi ketika saya masuk surga, saya akan mengerti bahwa saya adalah orang yang tepat bagi rancangan-Nya.
Saya akan mengerti bahwa saya diciptakan untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus, melalui hasil dari pergumulan hidup saya.
Saya akan mengetahui bahwa kesempatan untuk melayani tidak terbuka bagi saya, jika pergumulam yang telah saya lalui tidak terjadi dalam hidup saya.

Akan ada sesuatu dibalik pergumulan yang telah saya lalui yang membuat saya merenung ke belakang dan berkata, "Sekarang aku mengerti mengapa Tuhan mengijinkan hal itu terjadi padaku."
Segala perkara akan diselesaikan oleh-Nya.
Dan saya rasa "demi sukacita yang lebih besar" ialah alasan Alkitabiah terkuat mengapa Allah mengijinkan penderitaan terjadi di dunia.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:12-35
____________________________________

Kita memikirkan sekarang, tapi Allah memikirkan masa depan. Terus mengucap syukur atas semua yang terjadi dalam hidup ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top