Takut Mati

| Sabtu, Juli 27, 2013 |
Ibrani 2:15 "Dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut."

Kita semua tahu bahwa kepercayaan diri adalah salah satu ciri paling penting yang dapat kita tunjukkan.
Pengusaha menginginkannya, kekasih Anda menginginkannya, rekan kerja Anda menginginkannya.

Jika kepercayaan diri sangatlah penting bagi keberhasilan hidup, lalu mengapa kebanyakan dari kita tidak mempunyainya?
Dalam beberapa hari terakhir, saya telah berbagi dengan Anda mengenai dua hambatan yang memberikan percaya diri yang nyata atas kehidupan para murid, setelah Penyaliban Yesus.
Mereka dahulu hidup dengan kacau.
Kita telah belajar dua hambatan yang menghalangi kepercayaan diri mereka adalah: kelelahan dan kegagalan.
Dan hambatan yang ke tiga yang paling penting adalah ketakutan.

Alkitab berkata dalam Yohanes 20:19a "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi."
Para murid telah melihat apa yang terjadi pada Yesus, dan mereka pun takut menjadi yang berikutnya.

Mereka memainkan "permainan bagaimana jika..."
Apakah Anda pernah melakukannya?
"Bagaimana jika aku gagal? Bagaimana jika aku tidak akan bisa menikah? Bagaimana jika aku sakit kanker?"

Apa yang paling kita khawatirkan?
Kematian!
Orang tidak ingin berbicara tentang kematian.
Ini topik yang paling tabu.
Undang beberapa teman Anda ke rumah setelah gereja, lalu sambil minum-minum kopi, katakan, "Mari kita bicara tentang kematian."
Perhatikan apa yang terjadi kemudian.

Ketika beberapa anak diminta untuk menulis kalimat tentang apa yang mereka percaya tentang kematian, inilah yang mereka katakan:

Gilda, usia 8: "Bila kamu mati, jika mereka meletakkan jasadmu ke dalam peti dan menguburmu di dalam tanah, itu berarti kamu tidak tampan atau cantik."

Stephanie, usia 9: "Dokter akan menyembuhkanmu sehingga kamu tidak akan mati, sampai kamu membayar lunas tagihan rumah sakit."

Marsha, usia 9: "Bila kamu meninggal, kamu tidak harus mengerjakan PR di Surga, kecuali jika gurumu ada di sana juga."

Raymond, usia 10: "Dokter yang handal bisa menyembuhkanmu sehingga kamu tidak akan mati. Tapi dokter yang buruk mengirimmu ke Surga."

Tapi pesan yang paling esensial dari Alkitab adalah bahwasanya kematian bukanlah akhir hidup Anda.
Anda tidak perlu takut, karena Yesus telah menaklukkan kematian.
Itu karena Yesus telah mati di kayu salib untuk Anda dan bangkit dari antara orang mati untuk mengalahkan maut, Percayalah bahwa Anda akan menghabiskan kekekalan di Surga.
Ibrani 2:15 mengatakan, "Dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut."
Saya tidak takut mati, karena saya tahu ke mana saya akan pergi.


Renungkan hal ini:

- Apakah Anda takut mati? Jika ya, apa yang mendasari ketakutan Anda?

- Akankah hidup Anda berubah jika Anda merangkul kematian sebagai kepulangan dan pesta perayaan, bukannya sebagai tempat gelap yang tidak diketahui pasti?
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 43-45; Kisah Para Rasul 28:1-16
____________________________________

Kematian setiap orang percaya bukanlah hal yang menakutkan karena kita semua tahu kemana kita akan pergi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top