Pengharapan yang Diberkati

| Minggu, Agustus 04, 2013 |
Titus 2:11-13 "Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"

Seorang pendeta yang sedang berkotbah tentang surga, bertanya pada jemaatnya, "Berapa banyak dari Anda yang ingin pergi ke surga malam ini?"

Semua jemaat mengangkat tangan mereka, kecuali seorang anak kecil yang berada di balkon.

Melihat anak itu tidak mengangkat tangannya, pendeta mengulangi pertanyaannya: "Sekali lagi saya bertanya kepada Anda, berapa banyak yang ingin pergi ke surga malam ini?"

Sekali lagi, setiap tangan terangkat, kecuali anak kecil itu.
Maka sang pendeta beralih pada anak itu dan mempersempit pertanyaannya "Nak, kau tidak ingin pergi ke surga?"

"Ya, aku ingin pergi ke surga," kata anak kecil itu.
Lalu dia menyahut, "Tapi aku tidak bisa pergi malam ini."

Kita suka dengan gagasan pergi ke surga, tapi bukan berarti kita harus terburu-buru untuk sampai ke sana.
Terlepas dari usia kita, kita tidak pernah tahu kapan hidup kita akan berakhir.
Kematian adalah salah satu cara untuk sampai ke surga, tapi cara lain adalah melalui yang Alkitab sebut sebagai "pengharapan yang diberkati."
Inilah kegairahan penantian gereja yang dikatakan dalam Titus 2:13: "Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"

Jika kita benar-benar memahami pengharapan yang diberkati ini, yaitu ajaran Alkitab tentang kedatangan Kristus yang sudah dekat, maka hal itu seharusnya mempengaruhi cara hidup kita.
Seperti yang dikatakan dalam 1 Yohanes 3:2-3, "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci."
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 66-67; Roma 7
____________________________________

Jadi, jika Anda benar-benar percaya pada janji Allah ini, maka ia seharusnya mempengaruhi cara hidup Anda. Dan di atas itu semua, Ia memberi Anda sebuah harapan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top