Ketika Toleransi Bukan Hal yang Tepat

| Kamis, Oktober 24, 2013 |
Galatia 5:13 "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."

Toleransi.
Bukankah itu slogan kita hari ini?
Anda bisa menjadi apa pun yang Anda suka, tapi janganlah menjadi orang yang tidak toleran.
Mungkin ini hal yang mengejutkan bagi orang yang tidak percaya, namun semua orang Kristen yang tangguh yang saya kenal, sangatlah toleran.

Sebagai orang percaya, kita memiliki pandangan tentang dunia ini dari studi Alkitab dan dari iman kita kepada Yesus Kristus.
Kita percaya bahwa hal ini benar, jadi ketika kita berbicara dengan orang yang tidak percaya, kita pun berusaha meyakinkan mereka. Kita terlibat dalam penginjilan.
Kita ingin agar mereka percaya pada Yesus, sama seperti kita.
Tetapi kita juga tahu bahwa beberapa orang yang setelah mendengar apa yang kita katakan, tidak akan setuju dengan pendapat kita.
Jadi apa yang harus kita lakukan?
Apakah kita harus berteriak di depan wajah mereka?
Tidak, tentu saja tidak.
Meskipun kita tidak setuju dengan mereka, dengan segala kerendahan hati, kita harus berlapang dada.

Namun toleransi bukanlah selalu menjadi hal yang baik.
Gereja Tiatira dalam Wahyu 2 menoleransi dosa.
Yesus secara khusus fokus pada masalah ini, ketika membicarakan gereja ini, Dia berkata, "Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala" (Galatia 5:20)

Saya tidak tahu apakah Izebel disini adalah tokoh yang benar-benar ada, atau apakah Yesus menggunakan nama sebagai metafora untuk mendeskripsikan satu kejahatan.
Kita tahu bahwa Ratu Izebel dalam Perjanjian Lama adalah seorang wanita yang sangat jahat dan tercela karena telah menghukum mati para nabi Allah.
Ratu Izebel mengajarkan bahwa perzinahan bukanlah masalah serius.
Gereja Tiatira menoleransi dosa, sehingga Yesus pada dasarnya berkata kepada mereka, "Aku tidak menoleransi dosa ini. Aku tidak bisa membiakan engkau mengizinkan perzinahan ada dalam pengajaranmu."
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 44-47; II Tesalonika 2
____________________________________

Kita tidak bisa menjadi pengikut Kristus dan mencoba hidup dalam dua dunia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top