Lima Langkah Menangani Rasa Frustasi

| Sabtu, Oktober 12, 2013 |
Yesaya 26:3 "Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya."

Berikut adalah lima langkah sederhana menangani rasa frustrasi dalam hidup Anda.

Tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apakah aku penyebabnya?"
Alkitab berkata, "Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Galatia 6:7b).
Kita dipusingkan oleh banyak hal karena kita sendirilah yang membawanya masuk ke dalam kehidupan kita.

Tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apa yang bisa kupetik dari situasi ini?"
Roma 8:28 mengatakan, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Ada banyak hal buruk di dunia ini, tapi segala sesuatu terjadi untuk mendatangkan kebaikan.
Tuhan dapat mengambil hal negatif dan mengubahnya menjadi hal positif jika kita mengizinkan-Nya.
Gunakan kemarahan Anda sebagai kesempatan untuk semakin menjadi seperti Kristus.
Bersyukurlah pada Tuhan dalam situasi tersebut.

1 Tesalonika 5:18 mengatakan, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Anda tidak harus bersyukur atas situasi yang baik, tetapi Anda bisa bersyukur dalam situasi yang buruk.

Rasa frustrasi mungkin adalah berkat tersembunyi dari Tuhan.
Ubah rasa frustrasi Anda dengan menganggapnya sebagai peristiwa yang lucu, yang jenaka.

Alkitab mengatakan, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur" ( Amsal 17:22 ).
Selera humor adalah obat penawar Allah bagi kemarahan dan frustrasi.
Minta Tuhan untuk memenuhi Anda dengan kasih-Nya.

Kenapa? Karena 1 Korintus 13:5b mengatakan, "Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."
Kasih itu murah hati, tidak mementingkan diri sendiri.

Kita kesal dengan orang lain karena kita pikir semua orang dan semua hal harus sejalan dengan kehendak kita.
Kasih berpusat pada orang lain.

Meski menghadapi rasa frustrasi yang teramat dalam, namun Yesus tidak pernah kesal.
Dia selalu memberikan waktu-Nya bagi orang lain.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 52-57; Kolose 1 : 15-29
____________________________________

Kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri, sehingga kita lupa bahwa orang lain juga merupakan prioritas dalam hidup.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top