Konflik tidak dapat terpecahkan dengan sendirinya.
Ia harus dihadapi dengan serius.
Konflik akan makin besar ketika Anda membiarkannya begitu saja.
Jika Anda punya masalah dengan seseorang, atau seseorang punya masalah dengan Anda, ambil inisiatif untuk menyelesaikannya.
Kapan sebaiknya Anda menyelesaikannya? Segera.
Menunda konflik hanya akan menjadi lebih buruk.
Anda harus melakukannya secepat mungkin, sebelum ia membusuk dan berubah menjadi kepahitan.
Anda tidak bisa hanya melihat masalah hanya dari sudut pandang Anda sendiri, Anda harus melihatnya dari sudut pandang orang lain juga.
Hal ini sangat sulit, karena ini bukan sifat dasar manusia.
Memecahkan masalah memerlukan perubahan cara pandang, di mana Anda mengubah fokus dari melihat kepentingan Anda menjadi melihat kepentingan orang lain.
Anda juga memerlukan Tuhan untuk bekerja memampukan Anda memecahkan masalah yang ada.
Ketika kita memahami pendapat orang lain, maka semakin sedikit konflik yang kita miliki dengan mereka.
Lalu bagaimana caranya belajar memahami orang lain? Mendengarkan.
Anda harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara.
Sekali lagi, ini tidak mudah bagi banyak dari kita.
Sebagian dari kita sangat ingin menunjukkan pendapat kita, untuk memberitahu apa yang terjadi menurut versi kita, untuk membela diri, kita bahkan tidak mau berhenti dan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, atau memandang masalah dari sudut pandang mereka.
Tanyakanlah pada diri Anda sendiri, "Apa kepentingan orang itu? Bagaimana caranya agar aku bisa memahaminya?"
Ketika Anda marah, Anda tenggelam dalam diri sendiri.
Namun ketika Anda berpikir seperti Kristus, Anda akan mengerti kepentingan orang lain, bukan hanya kepentingan Anda sendiri.
Renungkan hal ini:
Apakah ada konflik dalam hidup Anda yang Anda biarkan semakin memburuk?
Jangan biarkan hari ini berlalu; luangkan waktu hari ini untuk mengatasinya.
Bagaimana Anda menilai kemampuan mendengar Anda?
Berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 1-3; Kolose 3 : 1-17
____________________________________
Salah satu pernyataan yang paling dahsyat adalah ketika Anda mengatakan kepada orang lain, "Maafkan aku. Aku hanya memikirkan diriku sendiri."
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar