(Bag.2) Hadiah Allah untuk Kita

| Selasa, Desember 17, 2013 |

Yesaya 9:5 "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

Kita merayakan Natal untuk bersukacita atas karunia yang paling berharga yang Allah berikan kepada kita. 
Kelahiran Yesus Kristus adalah karunia dari Allah yang datang dalam pembungkus sederhana, yang juga merupakan hadiah yang tidak layak kita terima. 
Tetapi karunia Kristus ini juga menjelaskan tujuan Allah atas umat manusia. 

Karunia Kristus bukanlah hal yang dibuat dengan mendadak. 
Jauh sebelum ada kandang domba di Betlehem, sebelum ada Adam dan Hawa yang saling mengasihi satu sama lain, dan bahkan jauh sebelum ada sebuah taman yang disebut Eden, Allah telah memutuskan untuk mengirim Anak-Nya Yesus Kristus untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita .

Sejak awal, Allah tahu manusia akan jatuh ke luar dari kemuliaan-Nya. 
Itulah sebabnya Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus disembelih dari dasar dunia (lihat Wahyu 13:8).

Allah telah memutuskan dari awal, bahwa Kristus akan datang ke bumi ini untuk hidup, mati dan kemudian bangkit dari antara orang mati. 
Karunia Allah kepada kita membuktikan tujuan-Nya untuk menebus dosa kita. 

Natal bukanlah tentang hiasan, atau belanja, atau hadiah di bawah pohon Natal. 
Natal adalah tentang karunia Allah yang Dia berikan di atas pohon Natal dimana di situlah Kristus telah mati karena dosa-dosa kita untuk memberikan kita karunia hidup yang kekal. 

Itulah tujuan yang telah Ia capai.
Inilah karunia yang Ia berikan lebih.
Dan jika Anda menerimanya, Anda akan mengalami Natal yang paling menakjubkan dalam hidup Anda.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 2:1-5; Wahyu 6

Natal adalah tentang kasih karunia Yesus Kristus. Yesus datang mendekat kepada kita, sehingga kita bisa mendekati-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top