Panjangnya Kasih Tuhan

| Senin, Februari 17, 2014 |
Mazmur 89:2 "Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun."


Cinta manusia ada batasnya, ia pudar; ia layu.


Itulah mengapa Anda harus memiliki kasih Allah dalam semua hubungan Anda jika Anda ingin itu semua bertahan lama.
Kasih Allah tidak akan pernah pudar.
Kasih Allah itu sabar, gigih, dan tekun.


Bukankah satu kabar baik ketika mengetahui bahwa Allah tidak akan pernah berhenti mengasihi Anda?
Tidak peduli apa yang Anda lakukan, kasih-Nya tidak pernah berhenti mengalir, ia cukup lebar untuk merangkul semua manusia, dan ia pun ada untuk selamanya.


Dia tidak akan pernah mengasihi Anda lebih banyak dari sekarang.
Tapi Dia juga tidak akan pernah mengasihi Anda lebih sedikit dari sekarang.


Dia mengasihi Anda setiap hari, baik itu di hari-hari baik Anda, maupun di hari-hari buruk Anda.
Kasih-Nya tidak tergantung dari respon Anda terhadap-Nya.
Allah adalah kasih, dan kasih-Nya diberikan dengan cuma-cuma.
Kasih-Nya tidak bisa didapatkan atas kerja keras atau perbuatan baik kita, sesungguhnya kita tak layak menerimanya.


Sambut kasih-Nya dan sembah Dia, pahamilah bahwa kasih-Nya cukup panjang untuk bertahan sepanjang masa : "Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah" (Efesus 3:18-19).


Renungkan hal ini:

- Berapakah panjangnya kasih Allah? Cukup untuk bertahan selamanya! Kasih manusia akan pudar, tapi Allah tidak akan pernah berhenti mengasihi Anda.


- Apa yang mungkin menahan Anda untuk lari dan menerima kasih Allah?

____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 19-20; Matius 27:51-66
____________________________________


Kasih Allah tidak akan pernah pudar. Kasih Allah itu sabar, gigih, dan tekun.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top