Mengapa Saya Berkata Begitu?

| Senin, Juli 07, 2014 |

Pengkhotbah 3:1,7 "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;"

Saya ingat betapa sering saya seharusnya diam, tapi saya malah berbicara.
Di lebih dari satu kesempatan hal ini sering terjadi.
Begitu saya mengucapkan sesuatu, ketika kata-kata itu keluar dari bibir saya, seketika saya berpikir, "Mengapa saya berkata begitu?" Dan di saat itu juga, saya berharap seandainya bisa menarik kembali kata-kata itu.

Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda ingin mengatakan hal yang sempurna, tetapi sebaliknya, malah akhirnya mengeluarkan hal-hal yang paling dangkal yang pernah Anda ucapkan?

Hal ini mengingatkan saya ketika Petrus, kala itu bersama dengan Yakobus dan Yohanes, menyaksikan Transfigurasi Yesus di atas gunung.
Sungguh satu keistimewaan besar diberikan pada ketiga orang ini!
Mata mereka adalah satu-satunya yang melihat wajah dan pakaian Yesus bersinar-sinar seperti matahari.
Dan mereka juga mendapat keistimewaan berada di barisan depan menyaksikan Musa dan Elia muncul dan berbicara dengan Yesus tentang pencobaan yang akan Ia alami.
Saat percakapan ini sedang berlangsung, Petrus berseru kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini." (Markus 9:5).
Kitab Markus memberi komentar yang menarik ini: 
"Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan" (ayat 6).

Tetapi Petrus tidak berhenti di sana, dia melanjutkan, "Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia" (ayat 5).
Saya penasaran apakah Musa berbalik kepada Yesus dan bertanya, "Siapa orang itu?"

Betapa mudahnya satu ide lompat ke dalam pikiran kita, dan betapa mudahnya kita mengucapkannya tanpa pikir panjang.
Tapi betapa lebih baik jika kita berpikir sejenak dan bertanya pada diri sendiri, "Apakah ini hal yang benar untuk dikatakan? Apakah kalimat ini tepat untuk diucapkan? Apakah ini memuliakan Allah?"

Efesus 4:29 mengatakan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia."

Jika Anda menerapkan filter ini dalam setiap percakapan Anda:
"Apakah komentar saya akan memotivasi orang ini? Apakah kata-kata saya akan bermanfaat bagi orang ini?"
- bayangkan perbedaan besar yang ada dalam isi ucapan Anda.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 5-7; Kisah Para Rasul 8:1-25

Cara Tuhan menolong Anda tidak seperti yang Anda pikirkan, Dia bisa menggunakan 1001 cara untuk menolong Anda. Tetaplah percaya!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top