Apa Yang Saya Lakukan Ketika Dunia Saya Hancur

| Rabu, Agustus 20, 2014 |

Ratapan 3:19-26 "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu." Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 'TUHAN adalah bagianku,' kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Ketika dunia Anda terasa runtuh, amat mudah bagi Anda untuk fokus pada rasa sakit, masalah, tekanan, dan kesulitan.
Ini respon alami. Tapi respon Alkitab adalah untuk mengubah fokus Anda kepada kasih Allah.

Meski Anda marah kepada Tuhan, Anda perlu mengingatkan diri sendiri betapa Dia mengasihi Anda.
Fokus pada kasih-Nya yang tanpa syarat itu.
Ingat bahwa Anda tidak dapat membuat Allah berhenti mengasihi Anda.
Anda bisa mengeluh atau berteriak kepada-Nya, tapi Dia akan tetap mengasihi Anda selamanya.

Anda bisa melihat pendekatan Alkitabiah ini dalam kehidupan Yeremia pada kitab Ratapan 3:19-26.
Yeremia mulai terfokus pada rasa sakitnya: "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu." Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku" (19-20).
Dia ditelan oleh kehancuran di sekelilingnya; itu memenuhi pikirannya dan membuatnya pahit dan tertekan.

Jika Anda ingin mengubah hidup Anda, Anda harus mengubah pikiran Anda.
Dan itulah yang Yeremia lakukan.
Kita melihat perubahan psikisnya dalam ayat berikutnya: "Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 'TUHAN adalah bagianku,' kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN."

Anda tidak tahu bahwa Allah adalah yang Anda butuhkan sampai Anda merasa bahwa Dialah satu-satunya yang Anda punya. 
Dialah yang Anda butuhkan, karena Dia merawat Anda.

Kita membuat kesalahan bodoh ketika mulai meragukan kasih Allah. 
Kita mulai berpikir, "Aku lebih tahu penderitaanku daripada Tuhan, dan aku akan mulai melakukan hal-hal dengan caraku sendiri daripada mengikuti jalan-Nya."
Atau, kita mungkin menganggap bahwa Allah adalah perusak kesenangan duniawi kita, yang selalu mencari-cari cara untuk membuat hidup kita sengsara.

Kita harus mengubah pemikiran kita.
Kita perlu ingat, "Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia" (Ratapan 3:31-33).

Allah mengasihi Anda.
Dia bukan orang tua yang keras yang tidak bisa Anda senangkan hatinya.
Dia bukan orang tua yang tak sempurna dengan segala kelemahan dan kesalahannya.
Dia adalah Allah - Tuhan yang kekal, maha tahu, dan sempurna, yang menciptakan Anda agar dapat mengasihi Anda dan yang tidak akan pernah meninggalkan Anda.

Jadi, ketika Anda merasa seolah-olah Anda telah kehilangan segalanya, berhentilah untuk fokus pada apa yang telah terhilang dari hidup Anda, dan mulailah fokus pada apa yang masih tersisa: Allah dan kasih-Nya atas Anda.

Renungkan hal ini

Apa janji-janji dan kebenaran-kebenaran yang bisa Anda klaim tentang perasaan Allah kepada Anda?

Menurut Anda mengapa Allah mengijinkan kita untuk mengalami kehilangan dan penderitaan?

Apakah pengalaman dan rasa kehilangan kita mengubah segala hal tentang Dia? 

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 99-101; 1 Korintus 1:18-31

Allah sangat mengasihi Anda! Jangan biarkan rasa tertolak yang Anda terima menjadi penghalang hubungan Anda dengan Allah, biarkan Dia bekerja seutuhnya di dalam
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top