Yesaya 9:6 "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."
Dalam artian luas, Allah ada di mana-mana, yang berarti kemana pun kita pergi, Dia selalu ada di sana. Tetapi jika kita benar-benar ingin Allah ada bersama kita, lebih khususnya lagi, jika kita ingin Kristus hidup di dalam hati kita, maka kita harus berbalik dari dosa kita dan percaya kepadaNya.
Bayi mungil di palungan ini datang untuk satu tujuan yang jelas, yaitu mati bagi dosa-dosa dunia.
Kelahiran Yesus ada, begitu pun dengan kematian-Nya, dan pada akhirnya diikuti oleh kebangkitan-Nya.
Dia lahir untuk mati supaya kita hidup. Saya pribadi tahu bagaimana sakitnya kehilangan anak.
Dan saya pikir, bagi orang tua, tidak ada rasa sakit yang lebih sakit dari ini.
Allah tahu itu.
Dia tahu bagaimana rasanya kehilangan Anak.
Kita berbicara tentang pengorbanan Yesus, Dia datang ke dunia ini, menanggalkan hak keilahian-Nya, dan rela naik ke atas kayu salib dan mati bagi dosa-dosa dunia.
Tapi mari kita tidak melupakan pengorbanan Allah Bapa yang menyaksikan Anak-Nya masuk ke dalam dunia ini.
Yesaya 9:6 merangkumnya dengan sempurna: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Ayat ini memberi kita perspektif yang berbeda antara surga dan bumi.
Dari perspektif bumi, seorang anak telah lahir bagi kita.
Itulah yang kita rayakan di hari Natal.
Tapi dari perspektif Allah Bapa, bagi kita seorang putera telah diberikan.
Allah Bapa mengutus Anak-Nya.
Dia melakukannya sebab Dia mengasihi kita semua, sebab Dia ingin kita memiliki hadiah utama: karunia hidup kekal.
Ini satu-satunya hadiah yang akan terus berjalan selamanya.
Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 3; I Petrus 1-3
Kelahiran Yesus ada, begitu pun dengan kematian-Nya, dan pada akhirnya diikuti oleh kebangkitan-Nya.
Dia lahir untuk mati supaya kita hidup.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar