Biarkan Tuhan Memberitahu Anda Apa yang Harus Diberi

| Selasa, Januari 16, 2018 |
Amsal 3: 9 "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,"

Sebagai orang beriman, Anda belajar untuk memberi sesuai dengan apa yang Tuhan minta Anda berikan. Jangan biarkan siapapun menekan Anda atau memanipulasi Anda, atau memberi Anda perasaan bersalah karena tidak memberi seperti ekspektasi mereka. Tapi di saat yang sama, jangan juga membatasi apa yang dapat Anda berikan dengan pemikiran,"Saya rasa ini cukup saya berikan." 

Namun sebaliknya, kita bisa bertanya pada Tuhan, "Apa yang ingin Engkau berikan melalui saya? Seberapa besar Engkau ingin saya percaya pada-Mu dalam hal ini? "

Istri saya (Kay) dan saya sudah beberapa kali diuji seperti itu dalam hal memberi. Salah satu contoh paling dramatis yaitu ketika kami mengumpulkan uang untuk membangun kapel pertama gereja kami di tahun 1993. Saat kami berkumpul di tenda, Tuhan menyuruh kami untuk mengumpulkan persembahan. Kami meminta semua jemaat kami untuk berkomitmen memberi persembahan khusus ini selama tiga tahun. Kay dan saya mendoakan berapa banyak yang akan kami persembahkan, dan kami mengambil keputusan untuk memberi dengan jumlah yang kelihatannya tidak masuk akal, jika dilihat dari pendapatan kami. Dari perspektif kami, itu lebih dari yang mampu kami berikan. Namun kami mempercayakan Tuhan atas jumlah itu.

Beberapa hari kemudian saya membaca dalam 1 Tawarikh 29 tentang bagaimana orang-orang Israel memberi persembahan yang setara sekitar $ 752 juta untuk membangun Bait Suci di Yerusalem. Allah menyuruh Raja Daud mengumumkan persembahan yang ia beri sehingga semua orang tahu bahwa ia juga berkorban sama seperti yang lain.

Pada saat itu saya pun merasa Tuhan memberitahu saya,"Rick, aku ingin kau mengumumkan persembahanmu."Ini bisa jadi hal yang sulit buat orang lain. Dan saya benar-benar tidak ingin melakukannya karena saya pikir orang akan salah paham. Tapi Tuhan menyuruh saya untuk melakukannya, dan saya ingin Dia memberkati bangunan itu, jadi saya melakukannya. Saya berdiri di hadapan jemaat saya di satu Minggu dan berkata, "Saya tak tahu dari mana saya akan mendapatkan uang itu, tapi Kay dan saya telah berkomitmen untuk memberikan sebagian besar gaji saya selama tiga tahun ke depan. Tolong doakan kami. "

Sebulan kemudian, di minggu dimana saatnya kami harus mengumpulkan persembahan khusus itu, saya masih juga belum tahu bagaimana saya akan mendapatkannya. Saya tidak tahu bagaimana, tapi saya percaya bahwa Tuhan akan menyediakan uang itu entah bagaimana. Kemudian, Jumat sebelum minggu itu, saya mendapat telepon dari Zondervan Publishing Company. Mereka berkata, "Rick, kami ingin Anda menulis sebuah buku, judulnya The Purpose Driven Church. Kami percaya buku ini akan jadi best seller, jadi kami akan mengirim uang mukanya terlebih dulu kepada Anda." Uang muka itu ternyata lebih besar dari uang yang saya dan Kay hendak persembahkan. Tak ada hal yang mustahil buat Tuhan!

Ketika saya menceritakan hal ini kepada keluarga gereja kami beberapa hari kemudian, mereka semua bersorak sukacita. Orang-orang melompat dan berteriak, menari, dan bernyanyi.Orang-orang menangis. Saya menangis; Kay menangis. Itu adalah salah satu pengalaman paling luar biasa dalam hidup saya. Dan saya hampir melewatkan mujizat itu karena keras kepala saya sendiri. Kita bisa saja melewatkan kuasa-Nya dan bagaimana Dia bisa diandalkan jika saya tidak melakukan apa yang Tuhan suruh saya lakukan. Itulah pelajaran yang saya tidak akan pernah lupakan. 

"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," (Amsal 3: 9).

Renungkan hal ini:
- Pikirkan apa yang memotivasi Anda dalam memberi persembahan. Apakah Anda memberi dengan pemikiranAnda, ataukah dengan apa yang Tuhan minta Anda beri?
- Bagaimana Anda melihat Tuhan menunjukkan kepada Anda apa yang Dia ingin Anda berikan?
- Ketakutan-ketakutan apa yang mencegah Anda untukmemberi saat Anda sedang kekurangan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 29-30; Matius 9:1-17


Ada perbedaan antara memberi dengan mata, dan memberi dengan iman.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top