Dalam Masa Sulit, Apa yang Terjadi di dalam Anda adalah yang Paling Baik

| Kamis, Januari 25, 2018 |
Kisah Para Rasul 27:31 "Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."

Hidup ini tidak adil. Anda akan memiliki masalah, kesulitan, dan sakit hati yang akan membuat Anda lebih baik atau malah kepahitan. Entah Anda akan bertumbuh atau menyerah. Entah Anda akan menjadi pribadi yang Tuhan inginkan atau hati Anda akan mengeras. Anda harus memutuskan bagaimana Anda akan merespon masa-masa sulit dalam hidup Anda. Bagaimana Anda akan menanganinya?

Ketika Anda menghadapi masa-masa sulit, apa yang terjadi pada Anda tidak sepenting apa yang terjadi di dalam Anda. Itulah yang Anda bawa ke kekekalan (baik ke Surga atau Neraka)- bukan persoalan Anda, tapi karakter Anda.

Dalam Kisah Para Rasul 27, kita belajar tiga cara yang seharusnya tidak Anda gunakan dalam merespon ujian dari Tuhan: 

1. Jangan terombang-ambing. "Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing" (Kisah Para Rasul 27:15). Kapal yang membawa Paulus dan tahanan lainnya yang menuju Roma berada di tengah-tengah Laut Mediterania, saat itu mereka tidak melihat matahari selama 14 hari. Mereka kehilangan arah mata angin dan mulai terombang-ambing.

Ketika menghadapi kesulitan, beberapa orang mulai terombang-ambing dalam kehidupan. Mereka tidak punya tujuan, cita-cita ambisi, atau impian atas hidup mereka. Istilahnya, "terseret" arus kehidupan. Saat Anda terseret, pastilah Anda terseret ke bawah. Hidup ini bagaikan pantai dengan arusnya yang kencang. Hidup ini berat. Jangan kehilangan ambisi atau harapan Anda hanya karena hidup ini semakin sulit.

2. Jangan membuang muatan. "Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut" (Kisah Para Rasul 27:18). Pada saat itu, orang-orang yang bertanggung jawab di kapal tersebut harus meringankan kapal, jadi mereka membuang muatan ke laut, kemudian peralatan kapal, lalu makanan. Mereka membuang barang-barang yang mereka butuhkan karena badai itu teramat keras.

Ketika Anda mengalami badai, dan stres Anda semakin menjadi-jadi, Anda cenderung mulai meninggalkan nilai-nilai dan hubungan-hubungan yang tidak akan Anda tinggalkan apabila segalanya baik-baik saja. Anda berkata, "Saya menyerah mempertahankan pernikahan saya. Saya menyerah mengejar mimpi saya untuk kuliah."

Tapi Tuhan berkata, "Tetaplah di kapal!" Sudahkah Anda melakukannya dalam pernikahan Anda? Sudahkah Anda berkata, "Perceraian bukanlah pilihan buat kita; kita akan berhasil melewatinya"? Jika belum, Anda akan selalu tergoda untuk menyerah. Jika Anda tidak gigih, Anda tidak akan pernah bisa memiliki karakter yang Tuhan inginkan dari Anda. Tuhan bisa mengubah situasi dan kepribadian Anda. Dia bisa mengubah Anda. 

Saya telah belajar dari pengalaman pribadi saya, dalam pergumulan hidup Anda, Tuhan ingin Anda belajar, tumbuh, dan berkembang, sebab Dia selalu bersama Anda sepanjang waktu.

3. Jangan putus asa. "Akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami" (Kisah Para Rasul 27: 20b). Setelah 14 hari dalam kegelapan total dan setelah membuang muatan, alat-alat, dan makanan mereka, akhirnya mereka putus asa.Tapi mereka lupa satu hal: Walau di tengah badai sekalipun, Tuhan tetap memegang kendali. Dia tidak meninggalkan Anda. Anda mungkin tidak merasakannya, tapi jika Anda merasa jauh dari Tuhan, tebak siapa yang pergi?

Tuhan bersama Anda di dalam badai, dan Dia akan membantu Anda melewatinya. Dia sedang menguji apakah Anda percaya pada-Nya atau tidak. 

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda menunjukkan bahwa Anda percaya pada Tuhan saat Anda berada dalam badai?
- Situasi sulit apa yang selama ini Anda tunggu agar Tuhan ubah? 
- Bagaimana Tuhan mau menunggu Anda untuk mulai berubah, ketimbang serta merta mengubah situasi Anda? Bagaimana Anda akan menanggapinya? 



Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 9-11; Matius 15:21-39


Tuhan tidak pernah ingin kita lari dari situasi yang sulit. Situasi yang sulit mendewasakan rohani kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top