Hubungan dengan Sesama Layak untuk Dipulihkan

| Senin, Maret 05, 2018 |
Filipi 2: 1-2 "Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,"

Hubungan dengan sesama layak untuk dipulihkan.

Hidup ini adalah soal belajar mengasihi, dan Tuhan ingin kita menghargai hubungan-hubungan dengan sesama manusia dan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankannya, ketimbang mencampakkannya ketika keretakan, luka, atau perselisihan muncul. 

Sesungguhnya Alkitab mengatakan bahwa Tuhan telah memberi kita pelayanan untuk memulihkan hubungan-hubungan kita dengan sesama. Atas alasan inilah, isi Perjanjian Baru sebagian besar dikhususkan untuk mengajarkan kita bagaimana caranya untuk saling hidup rukun.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa kemampuan kita untuk hidup berdampingan dengan orang lain ialah tanda dari kedewasaan rohani. Karena Kristus ingin keluarga-Nya dikenal oleh karena kasih kita terhadap satu sama lain, maka persekutuan kita yang rusak dengan sesama keluarga kristus adalah kesaksian yang bercacat cela di hadapan mereka yang tidak percaya. Inilah sebabnya mengapa Paulus begitu malu ketika para jemaat di Korintus terbelah menjadi faksi-faksi yang saling bertikai dan bahkan menyeret satu sama lain untuk diadili. 

Dia menulis, "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir" (1 Korintus 1:10).
Jika Anda menginginkan berkat Tuhan atas hidup Anda dan Anda ingin dikenal sebagai anak Tuhan, maka Anda harus belajar untuk menjadi pembawa damai. Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah" (Matius 5: 9).
Perhatikan, Yesus tidak berkata, "Berbahagialah orang yang cinta damai," sebab setiap orang tentunya menyukai kedamaian. Yesus juga tidak berkata, "Berbahagialah mereka yang mudah berdamai," yang tidak mudah merasa terganggu oleh apapun. Tetapi sebaliknya, Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang membawa damai" - mereka yang secara aktif berusaha menyelesaikan konflik. 

Jarang ditemukan para pembawa damai, sebab kedamaian itu butuh kerja keras yang besar, namun karena Anda telah ditetapkan untuk menjadi bagian dari keluarga Allah, maka mengusahakan kedamaian adalah salah satu keahlian paling penting yang harus Anda kembangkan.



Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 24-27; Markus 8:1-21


Jadilah pembawa damai, rendahkanlah hati untuk memulai lebih dahulu segala sesuatu yang baik.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top