Mazmur 13: 5b "Hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu."
Jika Anda adalah murid Yesus, sukacita harus menjadi sebuah gaya hidup.
Mengapa? Sebab Anda telah sepenuhnya diampuni — tidak ada lagi rasa bersalah, tidak ada lagi rasa malu, tidak ada lagi rasa sedih, tidak ada lagi penyesalan. Allah telah menghapus semua itu.
Bagi saya, itu adalah alasan yang bagus untuk bersukacita.
Alkitab berkata, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus"(Roma 8: 1). Kata "tidak" yang dipakai di sini dalam bahasa Yunani aslinya berarti tidak sama sekali. Dalam ayat ini seolah-olah Tuhan berkata, "Tidak, tidak, tidak – tidak akan pernah, sekali-sekali tidak."
Ini penting karena salah satu alasan umum seseorang kehilangan sukacita ialah karena rasa bersalah. Rasa bersalah dan rasa malu punya kekuatan untuk mencuri sukacita Anda.
Kita semua pernah melakukan kesalahan. Kita punya alasan logis untuk merasa menyesal dan bersalah. Namun Tuhan tidak ingin kita hidup dalam penghukuman diri, secara terus-menerus berkata pada diri sendiri, "Saya harus jadi lebih baik," "Saya harus berubah," dll.
Bagaimana Tuhan ingin Anda merespon rasa bersalah Anda? Dengan mengakui kesalahan Anda. Datanglah kepadaTuhan dan katakan, "Aku minta maaf. Ampuni aku, Tuhan." Dan Dia akan menghapus dosa Anda.
Itulah sebabnya Yesus Kristus mati di kayu salib! Dan Dia bukan hanya mati untuk dosa-dosa yang telah Anda buat. Dia juga mati untuk dosa yang belum Anda buat. Semua dosa Anda itu telah dibersihkan di atas kayu salib.
Itulah yang dinamakan keselamatan, dan itulah alasan utama Anda untuk bersukacita. Itu adalah sukacita dari hati nurani yang bersih.
Renungkan hal ini:
- Apa langkah yang bisa Anda ambil untuk menjadikan pengakuan dosa sebagai bagian dari keseharian Anda?
- Bagaimana perasaan Anda ketika Anda menerima kebenaran bahwa Tuhan telah sepenuhnya mengampuni Anda?
- Siapa yang akan Anda wartakan minggu ini tentang pengampunan Allah yang sempurna dan mutlak itu?
Mengapa? Sebab Anda telah sepenuhnya diampuni — tidak ada lagi rasa bersalah, tidak ada lagi rasa malu, tidak ada lagi rasa sedih, tidak ada lagi penyesalan. Allah telah menghapus semua itu.
Bagi saya, itu adalah alasan yang bagus untuk bersukacita.
Alkitab berkata, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus"(Roma 8: 1). Kata "tidak" yang dipakai di sini dalam bahasa Yunani aslinya berarti tidak sama sekali. Dalam ayat ini seolah-olah Tuhan berkata, "Tidak, tidak, tidak – tidak akan pernah, sekali-sekali tidak."
Ini penting karena salah satu alasan umum seseorang kehilangan sukacita ialah karena rasa bersalah. Rasa bersalah dan rasa malu punya kekuatan untuk mencuri sukacita Anda.
Kita semua pernah melakukan kesalahan. Kita punya alasan logis untuk merasa menyesal dan bersalah. Namun Tuhan tidak ingin kita hidup dalam penghukuman diri, secara terus-menerus berkata pada diri sendiri, "Saya harus jadi lebih baik," "Saya harus berubah," dll.
Bagaimana Tuhan ingin Anda merespon rasa bersalah Anda? Dengan mengakui kesalahan Anda. Datanglah kepadaTuhan dan katakan, "Aku minta maaf. Ampuni aku, Tuhan." Dan Dia akan menghapus dosa Anda.
Itulah sebabnya Yesus Kristus mati di kayu salib! Dan Dia bukan hanya mati untuk dosa-dosa yang telah Anda buat. Dia juga mati untuk dosa yang belum Anda buat. Semua dosa Anda itu telah dibersihkan di atas kayu salib.
Itulah yang dinamakan keselamatan, dan itulah alasan utama Anda untuk bersukacita. Itu adalah sukacita dari hati nurani yang bersih.
Renungkan hal ini:
- Apa langkah yang bisa Anda ambil untuk menjadikan pengakuan dosa sebagai bagian dari keseharian Anda?
- Bagaimana perasaan Anda ketika Anda menerima kebenaran bahwa Tuhan telah sepenuhnya mengampuni Anda?
- Siapa yang akan Anda wartakan minggu ini tentang pengampunan Allah yang sempurna dan mutlak itu?
Bacaan Alkitab Setahun : Hakim-hakim 13; Lukas 6:27-49 |
Yesus telah mengambil alih hukuman Anda. Itulah sebabnya Dia mati. Dosa Anda telah dibayar lunas. Anda tidak perlu menanggungnya lagi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar