Empat Langkah untuk Membantu Anda Berhenti Khawatir

| Kamis, Mei 24, 2018 |
1 Petrus 5: 7 "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

Butuh lebih dari sekedar tekad untuk berhenti khawatir. Anda tentu tahu itu karena Anda pasti pernah mencobanya. Dalam pikiran Anda, "Saya tidak boleh khawatir akan hal ini," namun Anda terus-menerus mencemaskannya. 

Dibutuhkan lebih dari kemauan besar untuk berhenti khawatir, yaitu empat hal berikut:

1. Anda harus mengenal Tuhan.

Yesus berkata dalam Matius 6:32, "Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu." Bila Anda tidak memiliki hubungan dengan Tuhan, maka Anda akan punya berbagai alasan untuk cemas. Anda harus mengenal Tuhan! Sebagai orang percaya, Anda memiliki Bapa surgawi yang telah berjanji untuk merawat Anda. Anda adalah anak Tuhan, dan anak-anak pasti mendapatkan hak istimewa. Ketika Anda khawatir, Dia berkata, "Kau adalah anak-Ku. Mengapa kau bertindak seperti seorang yatim piatu?" 

2. Anda harus mengutamakan Tuhan di setiap sisi kehidupan Anda.

Matius 6: 31-33 mengatakan, "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Setiap kali Anda mengusir Tuhan keluar dari pusat kehidupan Anda, dan menggantikan-Nya dengan hal-hal lain, tidak peduli betapa bagusnya itu - Anda akan tetap khawatir.

3. Anda harus menjalani hari demi hari dengan sepenuhnya. 

Alkitab berkata, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (Matius 6:34). Jika Anda khawatir akan hari esok, maka Anda tidak dapat menikmati hari ini. Anda kehilangan berkat hari ini. Tidak apa-apa berencana untuk besok, tetapi Anda harus hidup untuk hari ini. Juga, jika Anda selalu khawatir tentang esok, hari-hari ke depan akan terasa membebani. Tapi jangan cemas, Tuhan akan memberi Anda anugerah dan kekuatan yang Anda perlukan ketika Anda menjalani hari lepas hari. Saat ini, Anda hanya butuh kekuatan yang cukup untuk hari ini.

4. Anda harus percaya pada pemeliharaan Tuhan. 

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5: 7). Bagaimana melakukannya? Salah satu cara yaitu dengan menghafal janji-janji Allah di dalam Alkitab. Itu ibarat polis asuransi bagi orang percaya. Ketika Anda tahu Tuhan menjaga dan merawat Anda, maka Anda tak perlu mencemaskan ketakutan Anda. Cara lain yaitu dengan berdoa. Jika Anda berdoa sebanyak yang Anda khawatirkan, maka kekhawatiran Anda akan berkurang. 

Apa manfaatnya melakukan keempat langkah ini? Pikiran yang luar biasa damai : "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Filipi 4: 7).

Berdoalah doa ini: "Bapa, kuakui bahwa aku sering lupa bahwa Engkau selalu menyertaiku. Aku sering lupa betapa baiknya Engkau. Maukah Engkau mengampuni kesalahanku ini? Aku harus mengenal-Mu lebih baik lagi. Aku harus mengenal Firman-Mu dan janji-Mu dengan lebih baik. Bantu aku untuk menempatkan-Mu di tempat pertama di setiap bidang kehidupanku. Bantu aku untuk menjalani hari lepas hari dengan tulus. Bantu aku untuk tidak khawatir akan hari esok dan untuk fokus pada apa yang sedang Kau kerjakan di dalamku sekarang. Aku mau percaya pada janji-Mu, janji untuk merawat semua kebutuhanku - dalam hal finansial, relasional, fisik, sosial, spiritual, dan emosional. Bantu aku untuk percaya pada-Mu lebih lagi, dan lebih sedikit khawatir. Aku berdoa dalam nama Yesus Kristus. Amin."


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Tawarikh 22-24; Yohanes 8:28-59


Damai adalah hal yang paling dicari oleh manusia selama hidupnya. Apakah Anda mau melepaskan kekhawatiran Anda dan hidup dalam damai Allah?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top