Mazmur 100: 5 "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."
Bukankah Anda benci ketika orang menelepon Anda tapi mereka tidak menyebutkan nama mereka? Mereka langsung berbicara ketika Anda mengangkat telepon, mereka kira kita tahu siapa mereka. Jika Anda tidak tahu siapa yang berada di ujung telepon, itu pasti akan begitu mempengaruhi pembicaraan Anda. Anda tidak tahu nada suara apa yang akan Anda digunakan. Anda sedikit lebih berhati-hati.
Bahkan ketika Anda berbicara dengan seseorang secara pribadi, jika Anda tidak tahu banyak tentang orang itu, Anda cenderung berbicara lebih formal. Jika bertemu di jalan, saya pasti akan mengenali jemaat Gereja Saddleback sebab mereka akan menyapa, "Hei, Pendeta Rick, apa kabarnya?" Tapi ketika seseorang berkata, "Halo, Pendeta Warren," jelas mereka tahu siapa saya tetapi mereka tidak tahu banyak tentang saya.
Jarak dan hubungan menentukan cara Anda berbicara dengan seseorang. Apa yang Anda ketahui tentang seseorang menentukan percakapan Anda dengan orang itu.
Hal yang sama berlaku juga dengan Allah. Pemahaman Anda tentang Allah membentuk segala hal lainnya dalam hidup Anda, termasuk kehidupan doa Anda.
Banyak orang punya kesalahpahaman tentang Tuhan. Beberapa orang mengira Dia adalah dewa pemarah, yang sombong dan yang kesal sepanjang waktu. Mereka berpikir bahwa mereka tidak pernah bisa menyenangkan-Nya. Beberapa orang menggambarkan Dia sebagai dewa "harimau yang menerkam," yang siap menerkam mereka ketika mereka melakukan kesalahan. Beberapa orang beranggapan Tuhan itu dewa yang tidak bisa diandalkan, yang moody dan yang berubah pikiran terus akan mereka.
Beberapa orang menganggap Tuhan sebagai polisi alam semesta, yang tujuannya hanya untuk memastikan Anda mematuhi peraturan, atau dewa yang diktator yang tidak pernah puas dan yang selalu menuntut lagi dan lagi. Dan beberapa orang berpikir memiliki Tuhan yang saya sebut sebagai dewa Play-Doh yang membentuk kita sesuka hatinya.
Pernah dengar seseorang berkata, "Saya sering menganggap Tuhan seperti..."? Tapi maaf, pendapat Anda tentang Allah itu tidak penting. Apa yang penting adalah yang dikatakan di dalam Alkitab tentang Dia!
W. Tozer menulis, "Apa yang terlintas dalam benak Anda saat memikirkan Allah adalah hal yang terpenting bagi Anda, sebab pemikiran itulah yang mempengaruhi segala aspek hidup Anda."
Mengenal Allah dengan dalam adalah penting adanya. Jika Anda memiliki kesalahpahaman tentang Dia, maka doa akan terasa seperti sebuah tugas dan aktivitas yang membosankan. Tuhan tidak ingin Anda berdoa karena rasa bersalah! Dia ingin Anda berbicara dengan-Nya karena Anda mencintai-Nya. Dan Anda akan lebih mengasihi Dia karena Anda mengenal Dia lebih baik melalui Firman-Nya.
Renungkan hal ini:
- Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari dari Firman Allah, kata-kata apa yang akan Anda gunakan untuk menggambarkan Allah?
- Mengapa banyak orang memilih mengikuti kata hati mereka tentang Tuhan?
- Anda mungkin ingin orang lain mengenal siapa Anda yang sesungguhnya dan Anda ingin benar-benar dikenali dan dimengerti. Menurut Anda mengapa dan bagaimana Tuhan ingin dikenali dan dimengerti dengan cara yang sama?
Bahkan ketika Anda berbicara dengan seseorang secara pribadi, jika Anda tidak tahu banyak tentang orang itu, Anda cenderung berbicara lebih formal. Jika bertemu di jalan, saya pasti akan mengenali jemaat Gereja Saddleback sebab mereka akan menyapa, "Hei, Pendeta Rick, apa kabarnya?" Tapi ketika seseorang berkata, "Halo, Pendeta Warren," jelas mereka tahu siapa saya tetapi mereka tidak tahu banyak tentang saya.
Jarak dan hubungan menentukan cara Anda berbicara dengan seseorang. Apa yang Anda ketahui tentang seseorang menentukan percakapan Anda dengan orang itu.
Hal yang sama berlaku juga dengan Allah. Pemahaman Anda tentang Allah membentuk segala hal lainnya dalam hidup Anda, termasuk kehidupan doa Anda.
Banyak orang punya kesalahpahaman tentang Tuhan. Beberapa orang mengira Dia adalah dewa pemarah, yang sombong dan yang kesal sepanjang waktu. Mereka berpikir bahwa mereka tidak pernah bisa menyenangkan-Nya. Beberapa orang menggambarkan Dia sebagai dewa "harimau yang menerkam," yang siap menerkam mereka ketika mereka melakukan kesalahan. Beberapa orang beranggapan Tuhan itu dewa yang tidak bisa diandalkan, yang moody dan yang berubah pikiran terus akan mereka.
Beberapa orang menganggap Tuhan sebagai polisi alam semesta, yang tujuannya hanya untuk memastikan Anda mematuhi peraturan, atau dewa yang diktator yang tidak pernah puas dan yang selalu menuntut lagi dan lagi. Dan beberapa orang berpikir memiliki Tuhan yang saya sebut sebagai dewa Play-Doh yang membentuk kita sesuka hatinya.
Pernah dengar seseorang berkata, "Saya sering menganggap Tuhan seperti..."? Tapi maaf, pendapat Anda tentang Allah itu tidak penting. Apa yang penting adalah yang dikatakan di dalam Alkitab tentang Dia!
W. Tozer menulis, "Apa yang terlintas dalam benak Anda saat memikirkan Allah adalah hal yang terpenting bagi Anda, sebab pemikiran itulah yang mempengaruhi segala aspek hidup Anda."
Mengenal Allah dengan dalam adalah penting adanya. Jika Anda memiliki kesalahpahaman tentang Dia, maka doa akan terasa seperti sebuah tugas dan aktivitas yang membosankan. Tuhan tidak ingin Anda berdoa karena rasa bersalah! Dia ingin Anda berbicara dengan-Nya karena Anda mencintai-Nya. Dan Anda akan lebih mengasihi Dia karena Anda mengenal Dia lebih baik melalui Firman-Nya.
Renungkan hal ini:
- Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari dari Firman Allah, kata-kata apa yang akan Anda gunakan untuk menggambarkan Allah?
- Mengapa banyak orang memilih mengikuti kata hati mereka tentang Tuhan?
- Anda mungkin ingin orang lain mengenal siapa Anda yang sesungguhnya dan Anda ingin benar-benar dikenali dan dimengerti. Menurut Anda mengapa dan bagaimana Tuhan ingin dikenali dan dimengerti dengan cara yang sama?
Bacaan Alkitab Setahun : Yehezkiel 12-15; I Timotius 6 |
Kenali hati Tuhan dengan seutuhnya, sehingga Anda bisa mempercayaiNya sepenuh hati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar