Jadilah Seorang Motivator di Tempat Kerja

| Kamis, Desember 27, 2018 |
1 Tesalonika 5:11 "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan." 

Bila Anda ingin menonjol di tempat kerja, satu sifat akan membuat Anda lebih unggul dibanding orang lain: Jadilah seorang motivator. Jika Anda dikenal sebagai motivator di tempat kerja Anda, maka Anda akan berada di puncak, karena amat sulit mencari dorongan semangat di zaman ini.

Kita hidup dalam budaya yang begitu negatif, di mana kekecewaan tampaknya menjadi sebuah bentuk humor favorit. Orang-orang terus-menerus direndahkan dan dipermalukan di tempat kerja. Mereka dikritik dan difitnah. Maka ketika ada seseorang datang dan berkata, "Kerja bagus!" Itu membuat satu perbedaan yang luar biasa.

Sayangnya, di kebanyakan tempat kerja, berita atau gosip menyebar dengan kencang dan terang-terangan sehingga itu membuat para karyawan tidak penting lagi bagi perusahaan. Yang terpenting adalah pekerjaan mereka. Satu-satunya hal yang mereka hargai adalah apa yang karyawan mereka hasilkan.

Namun Allah memanggil kita untuk menyampaikan pesan yang sebaliknya. Dia tak hanya menciptakan rekan kerja Anda— Dia telah mati untuk mereka! Sebesar itulah berartinya mereka buat Allah. Ketika kita menguatkan rekan kerja kita— bahkan mereka yang tidak sepaham dengan kita atau yang sulit bergaul dengan kita atau yang benar-benar membuat kita gila — kita pun sepantasnya berkata, "Anda penting buat Tuhan, dan Anda juga penting buat saya."

Berikut ini tiga cara untuk mendorong semangat orang lain:

Dengarkan mereka. Alkitab berkata, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus" (Galatia 6: 2). Salah satu hadiah terbesar yang bisa Anda berikan kepada orang lain ialah telinga yang memperhatikan. Saat Anda mendengarkan, Anda seolah berkata, "Anda penting. Saya menghargai apa yang Anda katakan. Saya menghargai diri Anda. "Setiap kali Anda sungguh-sungguh mendengarkan orang lain di tempat kerja, artinya Anda sedang melayani mereka.

Gunakan kata-kata positif. Efesus 4:29 mengatakan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." Tuhan ingin kita, sebagai orang percaya, untuk menjadi pembangun manusia, bukan orang yang memanfaatkan orang lain. Sebagian besar dunia ini dipenuhi dengan orang-orang yang senang memanfaatkan yang lain. Tetapi ketika Anda mengucapkan kata-kata positif penyemangat kepada orang lain dan Anda membangun semangat mereka, artinya Anda sedang melayani.

Doakan mereka. Alkitab berkata dalam 2 Korintus 1:11, "Karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami." Buatlah daftar doa untuk orang-orang yang bekerja dengan Anda. Selipkan itu ke dalam Alkitab Anda, berdoalah secara teratur untuk mereka, dan perhatikan apa yang terjadi di kantor Anda atau di tempat kerja Anda. Tetapi jika Anda ingin melihat mereka berubah, Anda harus memberitahu mereka. Saya mendorong Anda untuk memberitahu mereka bahwa Anda sedang mendoakan mereka dan bertanya kepada mereka apa yang ingin mereka doakan. Bahkan orang yang yang tak percaya sekalipun menghargai orang yang berdoa untuk mereka. Setiap kali Anda melakukannya, Anda tengah membangun jembatan dimana melalui jembatan itu Anda bisa melayani sesama. 

Renungkan hal ini:
- Siapakah yang akan Anda dorong semangatnya minggu ini? Cara spesifik apa yang akan Anda pakai untuk menguatkan orang tersebut?
- Bagaimana Anda bisa bekerjasama dengan orang Kristen lainnya di tempat kerja Anda untuk melayani bersama-bersama dan memotivasi sesama rekan kerja Anda?
- Bagaimana Anda bisa melakukan kebiasaan hanya menggunakan kata-kata yang akan membangun sesama di tempat kerja Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 11-12; Wahyu 16


Jadilah terang dan garam dunia yang memberikan pengaruh positif pada orang lain dimana pun Anda berada.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top