Ini Alasan Mengapa Anda bisa Bersukacita di dalam Pencobaan

| Rabu, Januari 30, 2019 | ,
Ini Alasan Mengapa Anda bisa Bersukacita di dalam Pencobaan

Roma 5: 3 "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,"

Banyak orang tahu tentang kisah Yusuf, tentang saudara-saudaranya yang menjual dia sebagai budak namun akhirnya ia menjadi orang nomor dua di Mesir. Bertahun-tahun setelah pengkhianatan mereka, Yusuf bertemu dan mengkonfrontasi mereka, katanya, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar" (Kejadian 50:20).

Itu yang disebut penderitaan penebusan dimana Anda menderita agar orang lain mendapat keuntungan. Itu yang Yesus lakukan untuk Anda! Ketika Dia mati di kayu salib, Dia tidak membayar dosa-dosa-Nya, sebab Ia tidak punya dosa. Dia membayar dosa Anda dan saya.

Dalam penderitaan penebusan, Allah mengambil yang pahit dan membuat dunia ini menjadi lebih baik karena apa yang sudah Anda lewati. Tuhan berkata, "Tidak semua dalam hidupmu akan baik-baik saja, tetapi Aku dapat menggunakan itu semua untuk kebaikan dan menyesuaikannya dengan rencana -Ku— bahkan rasa sakit dan dosa orang lain, bahkan jika Anda tidak bersalah dan terluka oleh orang lain."

Karena Tuhan adalah Tuhan yang baik, Dia suka mendatangkan yang baik dari dalam keburukan. Siapa saja dapat memunculkan yang baik dari dalam kebaikan. Tapi hanya Tuhan yang dapat membawa kebaikan dari dalam keburukan.

Roma 5: 3 mengatakan, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan," Anda bisa bahagia bahkan di tengah tekanan, cobaan, kesulitan dan kesengsaraan. Mengapa? Perhatikan ungkapan "karena kita tahu." Kebahagiaan dalam hidup tergantung dari apa yang Anda ketahui, bukan dari apa yang Anda alami. Jika dua orang diposisikan di situasi yang sama, maka salah satu datu dari mereka bisa bahagia, sementara yang lainnya hancur. Mengapa? Sebab apa yang Anda tahu, itu yang membuat perbedaan.

Tuhan jauh lebih tertarik memperhatikan karakter Anda dibanding dengan kepuasan Anda. Dia ingin Anda tumbuh semakin seperti Dia saat Anda berada di muka Bumi ini, sebab satu-satunya hal yang Anda bawa ke surga adalah diri Anda sendiri. Bagaimana Dia melakukannya? Melalui semua masalah dan cobaan yang Anda hadapi. Dia akan menggunakan penderitaan Anda untuk kebaikan Anda serta untuk kebaikan orang lain.

Sudahkah Anda mempercayakan keselamatan Anda kepada Yesus?

Alkitab berkata bahwa kita hanya bisa sampai ke surga dengan percaya kepada Allah melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Dan kita tidak perlu mengusahakan diri kita untuk mendapat kasih Allah atau membeli jalan kita untuk sampai ke surga. Alkitab berkata, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2: 8-9).

Jika Anda belum percaya kepada Yesus dan belum berkomitmen untuk ikut Dia. Lalu mengapa harus menunggu lebih lama? Jika Anda siap untuk melangkah melewati garis itu dan membuat keputusan untuk percaya kepada Yesus Kristus dan mengikutinya, doakan doa ini:

"Ya Tuhan, Engkau telah berjanji bahwa jika aku percaya pada-Mu, maka segala sesuatu yang pernah kulakukan yang salah akan diampuni, bahwa aku akan mempelajari tujuan hidupku, dan Engkau akan menerimaku ke rumah kekal-Mu di surga suatu hari.

"Aku mengakui dosaku, dan aku percaya bahwa Engkau adalah Juruselamatku. Engkau telah berjanji bahwa jika aku mengakui dosaku dan percaya kepada-Mu, maka aku akan diselamatkan. Aku percaya kepada-Mu ketika Engkau mengatakan bahwa keselamatan datang karena anugerah, melalui iman, dan bukan oleh apa pun yang telah kuperbuat. Aku menerima-Mu masuk ke dalam hidupku sebagai Tuhanku. Hari ini aku mau menyerahkan setiap bagian hidupku kepada tangan pimpinan-Mu. Engkau punya hak untuk berkuasa atasku."

"Ya Tuhan, aku ingin beristirahat di dalam iman. Aku bersyukur bahwa aku tidak perlu berusaha atau bekerja keras untuk mendapatkan anugerah-Mu. Aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk melayani-Mu ketimbang melayani diri sendiri. Dengan rendah hati aku mau menyerahkan hidupku kedalam tangan-Mu dan meminta Engkau untuk menyelamatkanku dan meminta-Mu untuk menerimaku ke dalam keluarga-Mu. Dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin."

Renungkan hal ini:
- Bagaimana perspektif Anda berubah di tengah-tengah penderitaan Anda ketika Anda mempertimbangkan bahwa itu untuk kebaikan orang lain?
- Bagaimana sudut pandang Anda berubah di tengah-tengah penderitaan Anda ketika Anda menganggap bahwa Yesus menderita di kayu salib untuk penebusan Anda?
- Apa saja hal-hal yang telah Anda pelajari tentang Allah dan diri Anda saat Anda sedang mengalami masa penderitaan? Bagaimana pelajaran-pelajaran itu membantu Anda tumbuh secara rohani?


Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 23-24; Matius 20:1-16


Di tengah-tengah penderitaanlah, Tuhan mengembangkan kesabaran dan daya tahan uji di dalam diri Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top