Tuhan Selalu Hadir, Bagaimanapun yang Anda Rasakan

| Selasa, Februari 19, 2019 | , ,
Tuhan Selalu Hadir, Bagaimanapun yang Anda Rasakan

Ayub 1:21 "Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Ketika Anda masih menjadi bayi Kristen, Tuhan memberi Anda banyak perasaan yang mengkonfirmasi, dan seringkali menjawab doa Anda yang paling egois sekali pun sehingga Anda tahu bahwa Dia ada. Namun, seiring iman Anda bertumbuh, Dia akan mengehentikan kebiasaan ini.

Kemahahadiran Tuhan dan tanda-tanda kehadiran-Nya merupakan dua hal yang berbeda. Yang satu adalah fakta, yang lainnya adalah perasaan. Tuhan selalu hadir, bahkan ketika Anda tidak menyadarinya, dan kehadiran-Nya itu terlalu dalam jika hanya diukur dengan sebuah perasaan.

Ya, Dia ingin Anda merasakan kehadiran-Nya, tetapi Dia lebih memilih jika Anda mempercayai-Nya ketimbang merasakan kehadiran-Nya.

Situasi-situasi yang akan merentangkan iman Anda adalah saat-saat ketika hidup Anda runtuh dan ketika Tuhan seolah sulit untuk ditemukan. Ini yang terjadi pada Ayub. Ia kehilangan segalanya dengan begitu cepat— keluarganya, bisnisnya, kesehatannya, dan semua harta miliknya. Dan di 37 bab selanjutnya, Tuhan tidak mengatakan apa pun!

Bagaimana Anda memuji Tuhan ketika Anda tak mengerti apa yang terjadi dalam hidup Anda, dan ketika Tuhan hanya diam? Bagaimana Anda tetap terhubung dengan-Nya di dalam kesulitan jika tanpa adanya komunikasi? Bagaimana Anda mengarahkan pandangan Anda kepada Yesus ketika mata Anda penuh dengan air mata? Lakukan apa yang Ayub lakukan: katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut" (Ayub 1: 20-21).

Ceritakan kepada Tuhan apa yang Anda rasakan sejujurnya. Curahkan hati Anda kepada-Nya. Lepaskan setiap emosi yang Anda rasakan. Ayub melakukan hal ini ketika dia berkata, "Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, mengeluh dalam kepedihan hatiku" (Ayub 7:11).

Dia berteriak ketika Allah kelihatannya jauh: "Seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;" (Ayub 29: 4).

Tuhan dapat mengatasi keraguan, kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebingungan, dan menjawab semua pertanyaan Anda.

Renungkan hal ini:
- Siapa saja yang Anda tuju ketika hidup ini kian sulit? Apa yang Anda katakan kepada mereka yang Anda juga perlu katakan kepada Tuhan?
- Bagaimana Anda tetap memperlihatkan iman Anda ketika Anda mengalami krisis?
- Mengapa Allah lebih mementingkan iman Anda ketimbang perasaan Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 25; Markus1:23-45


Kita hidup dengan iman, bukan dengan penglihatan atau perasaan kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top