Jangan Biarkan Perasaan Anda Memimpin Anda

| Selasa, Maret 26, 2019 |
Amsal 14:12 "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."

Setiap perasaan sifatnya sementara, baik itu perasaan yang baik atau yang buruk. Anda bisa merasa amat senang saat berada di Disneyland, tapi itu tidak akan bertahan lama. Anda bisa merasa begitu gembira setelah memenangkan pertandingan, tapi itu tidak akan bertahan lama. Anda bahkan bisa merasa senang di pernikahan Anda, tetapi pada akhirnya Anda akan tahu bahwa setiap pernikahan akan mengalami pasang surut. Ini juga berlaku untuk perasaan yang negatif. Apabila Anda berkecil hati, kecewa, atau sedih, itu tidak akan bertahan lama. Perasaan tidak ada yang permanen sifatnya. 

Amsal 14:12 mengatakan, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." Pernahkah Anda mendengar seorang Kristen berkata, "Biarkan hati nuranimu menuntunmu"? Memang benar Tuhan memberi Anda hati nurani untuk membantu membimbing Anda. Tapi itu tidaklah mudah. Hati nurani Anda bisa jadi salah. Hati nurani siapapun bisa salah! Sekali lagi, Alkitab berkata, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut" (Amsal 14:12).

Anda dapat mengizinkan emosi Anda menuntun Anda, atau menyesatkan Anda. Atau sebaliknya, Anda dapat memilih untuk dituntun oleh Firman Tuhan. Firman-Nya tidak akan pernah mengecewakan Anda, dan itu benar selamanya. 

Renungkan hal ini: 
- Pernahkah ada waktu ketika Anda membiarkan emosi Anda menyesatkan Anda? Kapan Anda tahu bahwa itu telah menyesatkan Anda?
- Bagaimana Anda dapat membedakan antara hati nurani Anda dengan Roh Kudus?
- Menurut Anda mengapa Tuhan memberi kita hati nurani jika ternyata itu tidak selalu mengarahkan kita ke jalan yang benar? 


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 19-21; Lukas 2:25-52


Jangan ikuti emosi dan perasaan hati Anda, pakai pikiran dan logika yang juga Tuhan karuniakan dan jangan lupa libatkan Tuhan dalam setiap langkah hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top