Empat Kebiasaan Untuk Bisa Bersandar di Dalam Kebaikan Tuhan

| Jumat, Mei 10, 2019 |
Yohanes 15: 5 "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

Bagaimana caranya Anda dapat bersandar di dalam kebaikan Tuhan? Bagaimana caranya agar Anda dapat memiliki hidup yang berkelimpahan yang telah Ia persiapkan untuk Anda?

Berikut ini empat kebiasaan sehari-hari yang akan membantu Anda berubah dari kewalahan menuju kelimpahan.

1. Tetaplah terhubung dengan Yesus setiap hari.

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yohanes 15: 5).

Apabila Anda mencoba menjalani kehidupan dengan kekuatan Anda sendiri, maka Anda akan kewalahan. Pemanggang roti tidak dapat bekerja kecuali ia tersambung ke stopkontak. Anda tak dapat melaksanakan tujuan Anda dan menikmati kebaikan Tuhan, kecuali jika Anda terhubung dengan kekuatan-Nya.

2. Ganti keluhan Anda dengan rasa syukur.

"Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan," (Filipi 2:14).

Sains telah membuktikan bahwa mengeluh dan bersyukur memberi dampak bagi kesehatan Anda. Mengeluh merupakan emosi yang sangat tidak sehat. Di sisi lain, penelitian telah menunjukkan bahwa bersyukur adalah bentuk emosi yang paling sehat. Itu menghasilkan serotonin, dopamin, dan oksitosin di dalam otak Anda — itu merupakan bahan kimia yang meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan tingkat stres.

3. Berhentilah menjadi pelit dan mulailah bermurah hati.

"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan" (Maleakhi 3:10).

Allah menciptakan hukum universal untuk dunia ini: Semakin banyak Anda memberi, semakin banyak yang akan Anda dapat. Dia melakukan itu sebab Dia ingin Anda menjadi semakin serupa dengan Dia.  Tuhan adalah pemberi. Semua yang kita miliki merupakan hadiah dari kemurahan hati Tuhan. Semakin bermurah hati Anda, semakin Tuhan akan memberkati Anda di setiap bidang kehidupan Anda. Hidup Anda akan melimpah ruah!

4. Berhenti membandingkan dan mulailah untuk puas.

"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin" (Pengkhotbah 4: 6). Kepuasan bukan berarti Anda melepaskan ambisi Anda. Anda harus punya ambisi.  Anda harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang Tuhan anugerahkan kepada Anda. Kepuasan bukan berarti Anda tidak punya tujuan, impian, atau rencana apa pun untuk hidup Anda. Kepuasan artinya Anda tidak memerlukan lebih banyak untuk bisa bahagia. Anda bahagia dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepada Anda saat ini. Kepuasan berarti kebahagiaan Anda tidak tergantung pada keadaan, melainkan tergantung pada Allah, Gembala yang Baik yang telah memberkati Anda dengan setiap karunia yang baik.

Manusia punya sifat dasar yang tidak pernah puas. Namun atas karunia Allah, kita dapat merasa puas dengan kebaikan-Nya yang telah Ia beri.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Tuhan memberi kita kekuatan-Nya?
- Menurut Anda bagaimana media sosial memengaruhi tingkat kepuasan Anda?
- Dalam beberapa hari ke depan, buatlah komitmen untuk tidak mengeluh tentang apa pun. Setiap kali Anda mendapati diri Anda mengeluh, ganti keluhan itu menjadi ucapan syukur. Setiap hari, lihat seberapa sering Anda bisa mengubah keluhan Anda menjadi rasa syukur. Apa perbedaannya?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 10-12; Yohanes 1:29-51

Ketika Anda paham bahwa sebagian besar hal dalam hidup Anda hanyalah karunia dari Tuhan, maka hidup Anda akan berubah dari berkekurangan menjadi berkelimpahan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top