Tuhan Telah Menulis Bab Terakhir Kehidupan Anda

| Selasa, Desember 17, 2019 |
Tuhan Telah Menulis Bab Terakhir Kehidupan Anda

1 Petrus 1: 3-4 "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu."

Apa pun yang akan terjadi di sisa hidup Anda, tapi jika Anda memiliki hubungan dengan Yesus, maka Allah menjamin masa depan Anda. Keselamatan yang telah Anda terima tak akan bisa direnggut dari Anda.

Alkitab berkata, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu" (1 Petrus 1: 3-4).

Warisan adalah sesuatu yang diberikan kepada Anda karena Anda adalah bagian dari suatu keluarga. Biasanya warisan diberikan ketika seseorang meninggal!

Petrus memberi kita lima deskripsi yang menggambarkan warisan kita di surga:

Tersimpan: Anda perlu reservasi untuk masuk surga, dan Anda hanya bisa membuat reservasi itu melalui Yesus. Jika Anda telah memesan tempat, maka reservasi Anda itu tak akan bisa dibatalkan.

Nyata: Warisan Anda tidak palsu. Itu nyata ada.

Tidak dapat binasa: Warisan Anda tidak bisa dimusnahkan. Anda tidak akan kehilangan itu — selamanya.

Tidak dapat cemar dan layu: Warisan Anda tidak bisa layu, mati, atau hilang nilainya.

Tidak ternilai: Nilai warisan Anda tidak bisa diukur dengan apa pun.

Bahkan, Allah telah menulis bab terakhir kehidupan Anda. Jika Anda seorang beriman, maka Anda telah memesan tempat di surga! Dan Anda tidak akan pernah kehilangan keselamatan Anda itu. Pecayalah kebenaran itu.

Renungkan hal ini:
- Mengapa sangat penting untuk kita percaya bahwa karunia keselamatan Allah akan menjamin kita?
- Pernahkah Anda kesulitan percaya pada jaminan keselamatan itu? Apa yang membantu Anda untuk mengatasi kekhawatiran tersebut?

Sudahkah Anda mempercayakan keselamatan Anda kepada Yesus?

Alkitab mengatakan bahwa kita hanya bisa masuk surga dengan percaya kepada Allah Bapa melalui Putranya, Yesus Kristus. Kita tak perlu berusaha mendapatkan kasih Allah atau mengusahakan jalan kita sendiri untuk masuk surga. Alkitab berkata, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2: 8-9).

Jika saat ini Anda belum percaya pada Yesus dan belum mengambil komitmen untuk ikut Dia, apa lagi yang Anda tunggu? Bila Anda siap melangkah melewati garis itu dan membuat keputusan untuk percaya pada Yesus Kristus dan ikut Dia, berdoalah seperti ini:

"Tuhan Yesus, Engkau telah berjanji bahwa jika aku percaya kepada-Mu, maka semua dosa dan kesalahan yang pernah kubuat akan diampuni. Aku akan mempelajari tujuan hidupku. Terimalah aku masuk ke dalam rumah-Mu yang kekal di surga kelak.

"Aku mengakui dosaku, dan aku percaya bahwa Engkaulah Juru selamatku. Engkau telah berjanji bahwa jika aku mengakui dosaku dan percaya pada-Mu, maka aku akan selamat. Aku percaya bahwa keselamatanku datang karena anugerah-Mu, melalui imanku, dan bukan oleh apa pun yang aku lakukan. Aku menerima Engkau tinggal di dalam hidupku sebagai Tuhanku. Hari ini aku menyerahkan setiap bagian hidupku kepada pemeliharaan-Mu. Engkau punya hak untuk memegang kendali atas hidupku.

"Tuhan Yesus, aku ingin memakai sisa hidupku untuk melayani Engkau; bukan melayani diriku sendiri. Aku menyerahkan hidupku kepada-Mu dan meminta Engkau untuk menyelamatkanku dan menerimaku menjadi keluarga-Mu. Dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin."



Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 2:6-13; Wahyu 7


Peganglah janji-Nya. Berharaplah penuh.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top