Apa Hal Benar Yang Dilakukan Oleh Bendahara Yang Tak Jujur

| Rabu, Januari 29, 2020 |

Amsal 14: 8 "Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya."

Dalam kisah seorang bendahara yang tak jujur dalam Lukas 16, karakter utamanya adalah pahlawannya — terlepas dari ketidakjujurannya. Tetapi kenapa? Karena bendahara itu tahu ia akan dipecat, maka ia menghapuskan sebagian hutang yang harus dibayar orang lain kepada tuannya. Ia berharap bahwa suatu hari ketika dia memerlukan bantuan, mereka akan ingat bahwa mereka pernah berhutang kepadanya. Ketidakjujurannya itu tentu bukan hal yang boleh kita kagumi. Lalu, apa yang Yesus sukai dari orang ini?

Bendahara yang tidak jujur ini melakukan tiga hal yang benar, dan itu hal sama yang Tuhan ingin Anda lakukan dengan uang Anda.

Pertama, bendahara itu memandang jauh ke depan. Dia memikirkan tentang masa depan. Semua iklan dalam budaya kita mengajarkan kita untuk melakukan segalanya untuk hari ini, membelanjakan uang untuk hari ini, memiliki barang-barang untuk hari ini, tanpa memikirkan tentang masa depan. Itulah sebabnya sangat sedikit orang yang mempunyai tabungan.

Amsal 14: 8 mengatakan, "Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya." Ada beberapa kesulitan yang harus Anda hadapi dalam finansial Anda, dan semakin lama Anda menunggu untuk menyelesaikannya, semakin sulit untuk memperbaikinya kelak.

Hal kedua yang Tuhan ingin Anda lakukan, seperti yang dilakukan oleh bendahara itu, ialah membuat rencana keuangan. Bagaimana Anda tahu bahwa Anda sudah memiliki rencana keuangan? Itu sangat sederhana: Apakah Anda punya anggaran? Anggaran memberi tahu uang Anda ke mana ia harus pergi. Jika Anda tidak memiliki anggaran, Anda tidak punya rencana. "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya" (Amsal 16: 9).

Hal ketiga yang dilakukan oleh bendahara itu, yang juga harus kita lakukan, ialah bertindak cepat. Dia tidak menunda-nunda. Dia tidak melambat langkahnya. Dia mengatur rencananya sambil menjalani hari ini. Dia tidak berkata, "Suatu hari nanti, saya akan mengatur keuangan saya. Suatu hari nanti, saya akan menabung untuk hari pensiun saya." Perhatikan: "Suatu hari nanti" itu bukan sekarang.

Si bendahara berkata dalam Lukas 16: 4, "Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka." Itulah yang dipuji Yesus — bukan ketidakjujuran bendahara itu, namun kemampuannya untuk membuat rencana dan menjalankannya. Apabila Anda hanya menjalani hidup ini untuk masa asekarang, untuk hari ini, artinya Anda tidak bertindak bijak. Anda harus memandang jauh ke depan.

Ketika Yesus berbicara tentang rencana ke depan, Dia tidak berbicara tentang masa pensiun. Dia berbicara tentang pandangan jauh ke depan sampai menuju kematian. Ketika Anda melihat jauh ke depan, buatlah rencana yang menyenangkan hati Allah, kemudian kerjakanlah, sebab Anda membuat investasi untuk masa depan untuk menuai upah yang kekal.

Renungkan hal ini:
- Fakta-fakta keuangan apa yang perlu Anda hadapi hari ini? Keputusan sulit apa yang akan membuat hidup Anda lebih mudah dikelola?
- Pikirkan tentang tiga pembelian besar atau investasi besar terakhir Anda. Bagaimana itu selaras dengan tiga prinsip yang dibahas dalam renungan hari ini?
- Bagaimana anggaran dan perencanaan Anda mencerminkan perspektif surgawi?


Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 21-22; Matius 19


Manfaatkanlah uang untuk kebaikan sesama dan Anda, jangan sebaliknya bahwa Anda menjadi hamba uang dan dimanfaatkan oleh uang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top