Kasih Itu Melihat; Kasih Itu Mendengarkan

| Minggu, Februari 16, 2020 |

Roma 15: 7 "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah."

Apa yang Tuhan lakukan untuk Anda, Dia ingin Anda lakukan juga untuk orang lain.

Tuhan menerima Anda apa adanya. Itu bukan berarti Dia menyetujui semua yang Anda lakukan, Dia menerima Anda, apa pun yang sudah Anda lakukan. Dan Tuhan ingin Anda melakukan hal yang sama terhadap setiap orang dalam hidup Anda.

Salah satu cara menunjukkan kepedulian Anda terhadap orang lain yaitu dengan melihat mereka dan mendengarkan mereka. Ketika Anda menatap mata seseorang, Anda menyatakan bahwa ia penting buat Anda.

Kasih itu melihat, dan kasih itu mendengarkan. Ketika seseorang datang dan menaruh sesuatu di atas meja Anda, apakah Anda mengatakan sesuatu kepadanya? Ketika seorang pelayan melayani Anda di restoran atau ketika seorang petugas kasir membantu Anda di supermarket, apakah Anda menatap mata mereka dan mengucapkan, "Terima kasih"? Itu mungkin kelihatan sepele, tetapi ketika Anda memberi perhatian pada seseorang, walau hanya untuk sesaat, Anda sedang menegaskan betapa berharganya mereka sebagai pribadi, dan menunjukkan bahwa Anda menerimanya.

Alkitab berkata dalam Roma 15: 1, "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri."

Menerima orang lain berarti Anda mendengarkan ketakutan dan keraguan mereka. Kita semua juga memilikinya! Ketika seseorang punya keraguan tentang Tuhan, maka Anda harus terlebih dahulu mendengarkan dan memperlihatkan bahwa apa yang mereka pikirkan itu tidak mengubah kasih atau penerimaan Anda terhadap dia. Mengapa? Sebab begitulah cara Tuhan mengasihi kita. Ketika kita ragu, kasih Tuhan tidak berubah. Ketika kita takut dan enggan untuk percaya, Tuhan tetap menerima kita. Seperti itulah Dia ingin kita mengasihi orang lain juga.

Mengasihi seperti Yesus berarti Anda menerima orang lain sebagaimana Yesus menerima Anda. Dan ketika cinta kasih-Nya mengalir melalui Anda, itu memampukan Anda untuk mengasihi orang lain dengan tulus.

Renungkan hal ini:
- Pikirkan seseorang yang mudah membuat Anda kesal atau sulit buat Anda kasihi. Setelah Anda merenungkan betapa Allah sangat mengasihi Anda dan bahwa Ia telah menerima Anda, bagaimana hal itu mengubah sikap Anda terhadap orang tersebut?
- Mengapa melakukan kontak mata dengan seseorang membuat sebuah perbedaan besar?
- Keraguan apa yang masih Anda miliki tentang Tuhan? Apakah Anda percaya bahwa Dia menerima Anda, bahkan ketika Anda memiliki keraguan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 19-20; Matius 27:51-66


Bentuk kasih tertinggi ialah perhatian yang terfokus.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top