Jangan Berhenti Mempertahankan Kasih Yang Kekal

| Sabtu, Februari 15, 2020 |

1 Korintus 13: 7 "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Kasih yang kekal itu gigih. Kasih itu tabah. Kasih itu rajin. Kasih itu teguh.

Sebenarnya, tujuan dari suatu hubungan bukan hanya untuk membuat Anda bahagia, tetapi juga untuk menjadikan Anda kudus dan mengajari bagaimana Anda memikirkan orang lain lebih dari Anda memikirkan diri Anda sendiri. Anda akan mempelajari hal-hal tertentu ketika Anda bertahan di masa-masa sulit yang tidak akan pernah bisa Anda pelajari melalui cara lain.

Ketika istri saya dan saya menikah, kami mendapati bahwa kami sepenuhnya bertolak belakang. Kami mulai berdebat bahkan di malam pernikahan kami, dan itu menjadi semakin buruk semenjak hari itu. Kami saling mengasihi tetapi kami tidak akur.

Namun kami telah bersumpah, dan kami mengambil keputusan bahwa perceraian bukanlah pilihan. Kami berkata, "Kami akan memperjuangkan pernikahan ini, bahkan jika itu menyiksa kami," dan itu memang benar! Kami pergi ke konselor pernikahan meskipun kami bangkrut. Kami berkorban agar kami dapat menghormati komitmen kami satu sama lain. Kami tumbuh dewasa. Kami bergumul selama dua tahun pertama pernikahan kami, tetapi karena itulah, hari ini kami mampu mengatasinya lebih baik.

Mungkin Anda harus mendengar ini hari ini: Jangan menyerah. Teruslah berjalan. Bertekun. Berjuanglah dengan teguh! Jangan melepaskan karunia kasih kekal dari Tuhan, sebab Anda harus terus memperjuangkannya. Usaha Anda akan selalu sepadan.

Belajar mengasihi merupakan satu-satunya pelajaran terbesar dalam hidup. Itulah sebabnya Tuhan menempatkan Anda di planet ini. Namun itu tak selalu mudah -- dan memang sangat sulit mengasihi beberapa orang.

Sesungguhnya tidak ada "rahasia" untuk kasih yang kekal. Akan tetapi, rahasianya ialah dengan membiarkan cinta kasih Tuhan mengalir melalui Anda. Filipi 2: 5 mengatakan, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Kasih manusia ada habisnya. Itulah mengapa Anda memerlukan kasih Yesus di dalam diri Anda agar Anda dapat memberikan kasih yang kekal kepada orang lain. Pertama-tama Anda harus membuka hidup Anda kepada-Nya agar Dia dapat mengasihi orang lain melalui Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda harus tetap gigih mempertahankan kasih yang kekal di dalam suatu hubungan? Sebagai hasilnya, bagaimana hubungan Anda itu bertumbuh?
- Menurut Anda mengapa Tuhan ingin kita belajar cara mengasihi, lebih dari pelajaran lain dalam hidup?
- Apa yang menjadi tanda jenis kasih yang Yesus perlihatkan kepada Anda? Bagaimana Anda dapat belajar untuk lebih mengasihi seperti Dia?


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 17-18; Matius 27:27-50


Kasih itu menanggung yang paling buruk dan tidak menyerah mempertahankan suatu hubungan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top