Ketidakadilan Menuntun Kita ke Arah Yesus

| Jumat, September 25, 2020 |

Mazmur 34:17 "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya."

Akhir-akhir ini Anda akan mendengar hal berikut di berbagai tempat: Orang-orang pada dasarnya baik dan tidak egois. Lingkungan merekalah yang mengubah hati mereka menjadi jahat.

Sayangnya, teori ini tidak sesuai dengan apa yang kita lihat dari sifat dasar manusia. Jika Anda dikelilingi oleh anak kecil, Anda pasti paham hal ini. Mereka terlahir dengan sifat egois. Ekspresi atau ungkapan seperti "Beri aku makan!" "Sayangi aku!" dan "Aku pusat perhatian" menjadi sebuah perintah yang harus dituruti.

Ketidakadilan yang terjadi di seluruh dunia dan di sekeliling hidup kita juga memusnahkan anggapan yang kita miliki bahwa kita, manusia pada dasarnya baik. Jika kita berbuat semau kita, kita boleh jadi menindas orang lain, menimbun bahan makanan, dan yang paling lazim, memikirkan diri kita sendiri lebih daripada orang lain.

Seolah Tuhan melihat manusia yang Dia ciptakan dan berkata, "Oke, jadi menurutmu manusia itu pada dasarnya baik? Menurutmu sifat manusia pada dasarnya tidak egois? Aku akan baiarkan sifat manusia menjawabnya sendiri. Engkau akan lihat apa yang terjadi jika Aku tidak dilibatkan di dalamnya."

Apa yang benar tentang anak-anak dan masyarakat pada umumnya juga berlaku dalam kehidupan kita saat ini. Anda dan saya kerap mendapat perlakuan tidak adil sepanjang waktu. Tapi inilah rahasia yang mungkin belum pernah Anda pikirkan: Anda juga memperlakukan orang lain dengan tidak adil dari waktu ke waktu. Dan begitu pula saya.

Kecenderungan kita untuk memperlakukan satu sama lain dengan tidak adil tidak mengagetkan Tuhan. Malahan, itu menunjukkan mengapa kita membutuhkan Yesus.

Kenyataannya adalah, jika tanpa Tuhan dalam situasi ini, orang memperlakukan satu sama lain dengan tidak manusiawi dan itulah penyebab inti dari ketidakadilan di dunia kita — dari diktator yang lalim hingga pengentasan kemiskinan hingga masalah rasisme.

Suatu hari Allah akan menghakimi setiap orang di planet ini atas ketidakadilan yang telah mereka lakukan terhadap orang lain. Karena Tuhan itu adil, maka pasti ada konsekuensi atas pebuatan kita tersebut.

Itu artinya kita membutuhkan belas kasih. Kita semua tentu pernah bersikap tidak adil dengan orang lain.

Ketidakadilan ini menunjukkan bahwa kita membutuhkan Yesus. Allah tidak perlu mengirim Putra-Nya untuk mati di kayu salib apabila sifat dasar manusia baik. Ketidakadilan yang luas di dunia kita memperjelas bahwa manusia tidak dapat menjalani kehidupan moral mereka sendiri, mereka butuh Tuhan.

Lain waktu, apabila Anda diperlakukan tidak adil, biarlah itu menjadi sebuah pengingat: Setiap orang di planet ini — termasuk Anda dan saya — membutuhkan Yesus.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda biasanya menghadapi perlakuan tidak adil?
- Apa respons Anda terhadap pernyataan ini: "Lain waktu, ketika Anda tidak adil kepada seseorang, itu menunjukkan betapa Anda butuh Yesus."
- Bagaimana renungan ini membantu Anda untuk menjawab pertanyaan ini, "Mengapa Tuhan mengizinkan hal-hal buruk terjadi pada orang baik?"



Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 1-3; Galatia 5


Sadarilah, kita bukan hanya korban dari ketidakadilan. Kita juga pelakunya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top