Sentuhan Hati Senin, 22 Juni 2009

| Senin, Juni 22, 2009 |

Rancangan Agung Allah Tentang Keuangan 

Amsal 11:24-25

Untuk memenuhi kebutuhan dasar kita akan pangan, papan dan kenyamanan, kita memang memerlukan sejumlah uang. Tetapi kebanyakan kita tidak puas dengan hanya memenuhi kebutuhan dasar itu. Kita menginginkan yang lebih dari itu.

      Mencari uang untuk memenuhi gaya hidup yang kita inginkan sepertinya merupakan pikiran yang masuk akal. Siapa yang tidak ingin punya uang banyak untuk membangun rumah sendiri, membeli mobil bagus, atau berlibur ke tempat yang menyenangkan? Dan setelah menjadi tua, kita juga berpikir untuk mendapat uang pensiun yang besar. Bahkan perekonomian nasional kita menunjukkan bahwa, mendapat lebih banyak akan menjadi lebih baik.

    Tetapi di sinilah letak persoalannya:  kehidupan yang memaksimalkan kekuatan dan persediaan kita di masa depan merupakan filosofi yang berpusat pada diri sendiri, bukan berpusat pada Allah. Sementara rancangan dunia didasarkan pada menumpuk kekayaan, rencana Allah didasarkan pada memberi. Dia mau kita meminimalkan yang kita kuasai dan memaksimalkan pemberian kita. Dia memberi kita kekayaan agar kita dapat menginvestasikannya di dalam pekerjaan kerajaan-Nya, dan menjadi berkat bagi orang lain. Kita adalah sarana untuk menggenapi tujuan-Nya.

    Apakah menyangkal diri dan tidak memiliki banyak uang tampaknya tidak masuk akal? Menurut pandangan manusia pada umumnya memang begitu. Tetapi bagi anak-anak Allah tidak demikian. Bapa surgawi sudah menunjukkan jalan agar kita mengalami damai dan sukacita – dengan menempatkan kepentingan-Nya di atas kepentingan kita, dan mengikuti cara-Nya. Salah satunya adalah dengan setia memberi.

    Semakin kita mengikuti cara Allah dalam mengelola keuangan, semakin kita akan merasa puas dan aman. Mulailah hari ini – bertekadlah untuk menyelaraskan setidaknya satu aspek keuangan Anda dengan rencana-Nya.

CC: Blog Sword

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top