Sentuhan Hati Senin, 2 Agustus 2010

| Senin, Agustus 02, 2010 |
02 Agustus 2010 / Senin
Di Manakah Engkau?  --  Kejadian 3:7-13

          Setelah melanggar perintah Allah, Adam dan Hawa mendapati diri mereka sangat memalukan. Reaksi pertama mereka adalah menutupinya dan bukan "mengakui". Daun pohon ara tidak pernah dapat menyembunyikan akar persoalan dosa, tetapi sampai sekarang pun kita ternyata masih suka berusaha melakukan hal seperti ini (ayat 7). Bukannya menyadari dan mengakui dosa, kita sering mencoba langsung mengatasi masalah luarnya saja.

    Respon Adam dan Hawa yang kedua adalah menghindari Allah. Mereka tahu mereka sudah bersalah karena tidak taat, tetapi bukannya datang kepada Tuhan untuk memperbaiki relasi, mereka malah bersembunyi dari Allah dengan penuh ketakutan (ayat 8). Kita pun bisa melakukan hal yang sama ketika dosa menghancurkan persekutuan kita dengan Tuhan. Pernahkah Anda mendapati diri Anda tidak lagi berdoa dan membaca Kitab Suci karena sedang bergumul dengan dosa dan rasa bersalah?

   Reaksi ketiga adalah mencoba menghindari tanggung jawab dengan menyalahkan orang lain (ayat 12-13).  Melemparkan kesalahan pada orang lain tidak akan menyingkirkan kesalahan itu. Kita masing-masing bertanggung jawab di hadapan Allah atas tindakan kita, bagaimana pun situasinya, atau siapa saja yang ikut terlibat.

   Meskipun Adam dan Hawa sudah berdosa dan mengelak menghadapinya, Tuhan tetap mencari mereka (ayat 9).  Dosa kita tak pernah cukup besar untuk membuat Allah menjauhi kita. Bapa tetap memanggil kita dan bertanya, "Di manakah engkau?" Dia sudah tahu apa yang kita lakukan dan mengapa kita melakukannya, tetapi Dia tetap bertanya agar kita menyadari keadaan kita yang menyedihkan.

   Jangan pernah membiarkan rasa bersalah dan malu menjauhkan Anda dari Allah. Dia terus-menerus mencari orang-orang yang sudah mengacaukan hidup mereka sendiri, dan memanggil mereka melalui Firman, Roh Kudus dan umat-Nya. Pengampunan dan pemulihan relasi menanti semua orang yang bersedia mendengar dan merespons dengan mengakui kesalahan dan bertobat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top