Kebenaran Tentang Kekayaan

| Kamis, Agustus 16, 2012 |
1 Timotius 6:17 "Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."
____________________________________

Ketika Yesus berkata, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19), istilah "mengumpulkan" bukan hanya berbicara tentang memiliki harta, tapi juga tentang harta benda yang memiliki Anda.
"Mengumpulkan" bisa lebih cocok diterjemahkan sebagai "menimbun" atau "menyimpan persediaan".
Yesus tidak berkata bahwa adalah salah untuk memiliki harta benda.
Namun, Ia memberi peringatan kepada kita untuk tidak menjadi materialistis, yaitu membiarkan harta benda kita menjadi lebih penting daripada Allah.

Allah menciptakan kita untuk mengasihi orang lain dengan memanfaatkan harta benda yang kita miliki, tetapi orang yang materialistis mencintai harta bendanya dan memanfaatkan orang lain.
Tidak ada yang salah dengan memiliki harta benda dan karir yang sukses.
Rasul Paulus menulis, "Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati" (1 Timotius 6:17)
Allah dapat memberkati seseorang.
Bahkan, kita membaca dalam Alkitab tentang tokoh-tokoh yang memiliki harta kekayaan, seperti Abraham, Ayub, Daud, Yusuf dari Arimatea, Maria dan Barnabas.

Yesus tidak memuji kemiskinan sebagai suatu kebajikan yang hebat.
Bahkan, hanya satu kali Ia memberitahu seorang penguasa muda yang kaya untuk menjual harta miliknya dan memberikannya kepada orang miskin.
Saya pikir Allah menyuruhnya karena sang penguasa itu telah dikuasai oleh harta benda miliknya.
"Kata Yesus kepadanya: 'Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku'" (Matius 19:21), Alkitab mengatakan bahwa sang penguasa kaya itu kemudian pergi dengan sedih.
Itu adalah tes untuk melihat apakah baginya Allah lebih penting daripada harta benda miliknya.

Uang bukanlah akar dari segala kejahatan; melainkan kecintaan akan uanglah yang menjadi akar kejahatan.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 93-95; Roma 16
____________________________________

Masalah kekayaan adalah bukan tentang memilikinya, namun bagaimana kita mendapatkannya, menjaganya dan membaginya dengan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top